BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Gerakan Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) Padi dilakukan di Kelompok Tani Tani Karya II Desa Pagar Bulan Kecamatan Rantau Bayur Banyuasin, akhir pekan lalu.
Kegiatan tersebut didampingi Petugas PPEP POPT (Arum Nurmi Pratiwi) dan PPEP PPL (Lihin Liandi, S.P) dan Mahasiswi UMP (Rizky Amanda Wapira).
BACA JUGA:Lakukan Gerdal, Puluhan Tikus Dibasmi
BACA JUGA:Buat Perangkap Burung, Lakukan Gerdal
Gerakan pengendalian ini dilakukan di lahan padi seluas 20 hektare dengan umur tanaman 40-60 hari setelah tanam. Varietas padi yang ditanam merupakan varietas IR 42 dan Ciherang.
Hama yang menyerang tanaman padi ini berupa Hama Putih Palsu (HPP) . Ada sekitar 2 Ha lahan yang terserang hama ni.
‘’Dalam pengendaliannnya kita menggunakan Bio-insektisida dengan komposisi Bacillus thuringiensis serratia sp,’’ ujar Arum.
Hama Putih Palsu (HPP) atau disebut juga Hama Pelipat Daun pada tanaman padi yang dalam Bahasa latin disebut Cnaphalocrocis medinalis ini merupakan hama yang sering ditemui pada tanaman padi.
‘’Larva HPP menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun sehingga mengganggu proses fotosintesis,’’ katanya.
Kerusakan yang terjadi adalah adanya warna putih pada daun di pertanaman. ‘’Tanda serangan hama putih palsu ini adanya ngengat yang berwarna kuning cokelat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam beterbangan,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Lakukan Gerdal , Kendalikan Ulat Grayak
BACA JUGA:Siapkan Pompa Air, Lakukan Gerakan Pengendalian OTP
Rekomendasi yang dapat dilakukan setelah pengendalian adalah lakukan evaluasi 7 hari setelah pengendalian.
‘’Jika intensitas serangan meningkat maka lakukan pengendalian lanjutan, dan pengamatan secara intensif untuk memantau perkembangan OPT,’’ katanya. (sms)