*Aptrindo Sumsel Berharap Aparat Konsisten
Kriminalitas jalanan juga meresahkan para sopir truk angkutan barang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sumsel. Terutama aksi pungutan liar (pungli) dan juga bajing loncat.Sekretaris Umum DPD Aptrindo Sumsel, Budi Susanto, mengatakan, untuk aksi pungli memang meresahkan. “Para pelaku minta uang dari para sopir truk. Jika tidak dikasih, mengancam keselamatan. Dikasih sedikit, marah," bebernya.Tak hanya itu, para pelaku juga merusak kendaraan hingga melakukan intimidasi. Ada beberapa titik pungli di sepanjang jalan lintas, termasuk pelabuhan dan persimpangan lampu merah. “Kami berharap penertiban pungli ini konsisten. Jangan hari ini bersih, besok muncul lagi pelakunya. Malah lebih parah,” ucap dia. Kata Budi, saat pelaku ditangkap, mereka kadang hanya diberikan pembinaan. BACA JUGA : Penghargaan Wali Kota Jadi Motivasi Personel
Tapi menaruh dendam kepada para sopir yang melintas. Lalu melampiaskan kekesalam mereka dengan merusak mobil. Juga melukai para sopir. “Karena itu kami sangat mengharapkan pemerintah dan aparat penegak hukum bisa berikan rasa aman kepada kami," imbuh dia.Budi mencontohkan, untuk pungli di jalan lingkar Prabumulih saat ini sudah tidak ada lagi. Tapi tidak tahu dalam seminggu ke depan. "Selain keselamatan, adanya pungli ini buat biaya operasional bengkak," tuturnya. Selain pungli, para sopir juga resah dengan aksi bajing loncat. Salah satu kawasan yang rawan kriminalitas jenis ini yakni wilayah Musi 2. Dia berharap keamanan di wilayah itu bisa ditingkatkan. (yun)
Kategori :