MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah video sempat viral dimana sejumlah warga terpaksa berjalan kaki menandu keranda jenazah melintasi jalan yang macet bahkan kedua bahu jalan dipenuh kendaraan batubara.
Kejadian tersebut akibat truk mogok yang terjadi di jalan lintas tengah (Jalinteng) tepatnya Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul, sebabkan kemacetan panjang, minggu (4/7). Apalagi akses jalan yang sempit semakin memperparah kemacetan dimana masih dilakukan evakuasi kendaraan yang mogok.
Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang mengatakan kemacetan terjadi karena truk yang mengangkut batubara mengalami masalah transmisi pada mesin. "Sumbernya truk pengangkut batubara dengan Nomor Polisi BK 9470 EK mogok," ujarnya.
Lanjutnya, jalan yang sempit membuat lalu lintas tersendat karena kendaraan terpaksa harus bergantian melintasi jalan tersebut. "Aktivitas lalu lintas juga lebih padat di pagi hari sehingg terjadi kemacetan yang lumayan panjang," ujarnya.
Satlantas Polres Muara Enim terus berada di lokasi memandu arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dan truk dilakukan evakuasi agar tidak mengganggu arus lalu lintas. “Alhamdulillah mulai pukul 10.00 WIB arus lalu lintas sudah normal," bebernya.
BACA JUGA:Timbun Bahu Jalan, Solusi Urai Kemacetan
BACA JUGA:Tak Ada Rambu, Truk Parkir Asal Parkir, Badan Jalan Sering Timbulkan Kemacetan
Menyikapi hal itu, aktivis lingkungan LSM Serasan Hijau, Andi menyayangkan adanya aktivitas mobil angkutan batubara yang mengganggu kepentingan pengguna jalan umum dalam hal ini masyarakat
"Meskipun dalam keadaan kosong seharusnya ini dilakukan di malam hari," terangnya. Menurutnya, disinilah peran pihak stakeholder maupun perusahaan yang harusnya sadar termasuk Pemkab untuk mengingatkan dan menegur aktivitas yang mengganggu kepentingan masyarakat banyak.
"Seharusnya aktivitas tersebut dilakukan di waktu yang tidak berbenturan dengan aktivitas masyarakat umum sehingga tidak memberikan dampak yang lebih besar, anak sekolah bisa telat, orang kantor juga telat, banyak yang rugi," bebernya.
Anggota DPRD Muara Enim, Kasman MA juga menyayangkan kejadian tersebut, menurutnya saat ini sudah sangat tidak manusiawi, masyarakat sudah muak dengan angkutan batubara yang selalu bikin ulah di jalan raya.
"Saya minta seluruh pihak yang berwenang untuk mengevaluasi segala bentuk perizinan angkutan batubara, termasuk yang melintas di dalam kota, jalan nasional dan provinsi, ini sudah keterlaluan," ungkapnya.
BACA JUGA:Turun ke Lokasi Atasi Kemacetan, Pj Bupati Lahat dan Kapolres Lahat
BACA JUGA:Kemacetan Parah di Jalan Lintas Lahat-Muara Enim: Kapolres dan PJ Bupati Lahat Turun Tangan
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan dirinya sudah berulang kali menegaskan agar perusahaan membangun jalan alternatif khusus angkutan batubara.