Perkembangan Nilai Tukar: Rupiah Ditutup pada Level Rp16.230 per Dolar AS

Sabtu 03 Aug 2024 - 17:52 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRS.ID - Erwin Haryono, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, mengungkapkan data terbaru mengenai nilai tukar dan aliran modal asing dari 29 Juli hingga 2 Agustus 2024.

Berdasarkan kondisi ekonomi global dan domestik, berikut adalah perkembangan nilai tukar yang dilaporkan oleh Bank Indonesia.

Penutupan Nilai Tukar dan Yield pada 1 Agustus 2024

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup pada level Rp16.230 per dolar AS.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Ditutup Rp16.245 Per Dolar AS, Cek Selengkapnya

BACA JUGA:Akhir Pekan, Rupiah Berada di Level Rp16.190 per dolar AS

Sementara itu, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mengalami penurunan ke level 6,87%. Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) meningkat ke level 104,42, dan yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 3,976%.

Pembukaan Nilai Tukar dan Yield pada 2 Agustus 2024

Pada Jumat pagi, 2 Agustus 2024, Rupiah dibuka pada level Rp16.235 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun kembali turun menjadi 6,79%.

BACA JUGA:Bank Indonesia Laporkan Stabilitas Rupiah di Tengah Kondisi Ekonomi Global

BACA JUGA:Melemah, Berikut Tren Nilai Tukar Rupiah dan Yield SBN pada Akhir Juni 2024

Aliran Modal Asing pada Minggu Pertama Agustus 2024

Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun pada 1 Agustus 2024 tercatat sebesar 75,81 basis poin, meningkat dari 72,95 basis poin pada 26 Juli 2024.

Berdasarkan data transaksi dari 29 Juli hingga 1 Agustus 2024, nonresiden mencatatkan net beli sebesar Rp10,27 triliun, yang terdiri dari net beli Rp5,77 triliun di pasar SBN, net beli Rp2,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan net beli Rp2,31 triliun di pasar saham.

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 1 Agustus 2024, nonresiden tercatat net jual Rp28,04 triliun di pasar SBN, net jual Rp2,20 triliun di pasar saham, dan net beli Rp173,32 triliun di SRBI.

Kategori :