PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kesedihan menggelayut jelas di wajah Herly (48). Sebagai ayah, dia tak menyangka kalau putranya, Yogi Irawan (26), pergi begitu cepat.
Almarhum Yogi yang berstatus tahanan narkoba di Rutan Klas I Palembang meninggal, kemarin (2/8).
BACA JUGA:Kematian Tahanan Rutan Klas I Palembang Memicu Pertanyaan, Ada Luka dan Kejanggalan di Jenazah
Herly, warga Desa Babat Banyuasin, Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengatakan, saat diperlihatkan jasad anaknya yang sudah terbujur kaku di ruang pemulasaran jenazah RSI Siti Khadijah, dia melihat ada luka seperti bekas cekikan di kiri dan kanan leher.
Terdapat pula bengkak di kening kanannya serta luka di jari tangan. Menurut Herly, dari keterangan petugas rutan diketahui juga kalau anaknya tersebut sempat muntah darah dalam sel.
Namun, meski menemui sejumlah kejanggalan, pihak keluarga telah membubuhkan tanda tangan untuk tak dilakukan visum et repertum (VER).
"Akan langsung dikubur (dimakamkan, red) di dusun. Selama ditahan, belum sempat kami besuk," aku Herly di RSI Siti Khadijah.
Awalnya, pihak keluarga mengetahui kabar duka tersebut setelah ditelepon oleh salah seorang petugas Rutan Klas I Palembang.
"Saya sempat terkejut karena sepengetahuan saya anak saya ini tidak memiliki riwayat penyakit. Tiba-tiba dikabarkan sudah meninggal dunia," aku Herly sambil menahan isak tangis.
Senada, Kadus 2 Desa Babat Banyuasin, Agus (45) juga mengaku terkejut mendengar kabar duka itu. “Kami sangat merasakan kehilangan, tapi mau bagaimana lagi barangkali memang sudah jalannya seperti ini," imbuhnya.
Sebelumnya, petugas Inafis Satreskrim Polrestabes Palembang telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah almarhum.
Kanit Identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang, Iptu Agus Wijaya SH yang memimpin pemeriksaan terhadap jenazah cuma berkomentar singkat.
"Sakit, sakit, sudah ya untuk penjelasan lebih lanjut nanti ditanyakan ke Polrestabes atau Polsek IB-1," katanya. Kapolsek IB-1, Kompol Ginanjar Aliya Sukmana,SIK yang pada Jum'at (2/8/2024) pagi mengaku masih akan menunggu penjelasan pihak Rutan Pakjo.
"Karena ini meninggalnya di dalam tahanan, kita tunggu dulu dari pihak rutan atau kejaksaan, yang bertanggungjawab terhadap tahanan ini," tegas Ginanjar.