Wakil Bupati Ogan Ilir, H Ardani SH MH turun tangan mengecek kondisi para korban dan lokasi kebakaran. "Berdasarkan laporan sementara dari anggota Polsek Pemulutan, Ketua RT 08 Hasyim dan Ketua RT 07, ada 28 rumah yang terdampak. Termasuk juga Sekdes Ibul Besar 3, Pak Rozali," jelasnya.
Titik awal api diperkirakan dari rumah seorang warga yang juga punya warung manisan. "Posko pengungsian sudah dibuat. Para korban terdampak sementara ini ada yang menumpang di rumah keluarga atau tetangga sekitar. Ada pula di posko," jelasnya.
Untuk penyebab pasti kebakaran, masih dalam penyelidikan. Ardani mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya kebakaran. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Ogan Ilir, Sunarto melalui Danru B, M Ariandi mengatakan, pihaknya kerahkan 15 personel Damkar dan 6 personel redkar.
Untuk kendaraan pemadam dikerahkan yaitu satu mobil pemadam dari Ogan Ilir, dua water supply, Sembilan mobil Damkar dari Palembang dan satu dari Polda.
“Selain puluhan rumah, ada satu unit mobil fuso ikut terbakar. Namun tidak ada korban jiwa,” bebernya. Diperkirakan untuk kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp5 miliar.
Kades Ibul Besar III, Pitersak mengatakan, dugaan penyebab kebakaran itu akibat korsleting listrik. Namun terkait penyebab pasti belum diketahui. “BPBD Sudah dirikan posko, untuk pengungsian, pemeriksaan kesehatan dan penerima bantuan. Kami sangat mengharapkan ada bantuan buntuk para korban. Seperti untuk sarapan tadi pagi, banyak korban belum sarapan jadi kami minta sumbangsihnya dari relawan desa," tukasnya.
Rumah Baru Dibangun 3 Bulan
Kebakaran hebat yang terjadi Rabu malam, 31 Juli 2024, di Desa Ibul Besar III, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), mengakibatkan kerugian materil yang tidak sedikit. Sebab sebanyak 28 rumah ludes terbakar, berikut menghanguskan 1 truk fuso.
Salah satunya dialami keluarga Elly. Bagaimana tidak, rumahnya yang baru dibangun 3 bulan, ludes terbakar. “Sebelumnya kami ikut tinggal bersama nenek, lalu bercita-cita punya rumah sendiri,” tutur Elly, bersama anaknya yang masih balita.
BACA JUGA:BPBD Prabumulih Siaga: Dirikan 3 Posko Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan, Ini Kata Kepala BPBD!
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Dusun Tunggul Hitam, Empat Lawang: Tiga Rumah Ludes Dilalap Api
Dengan penghasilan suaminya yang pas-pasan, mereka sisihkan berusaha menabung. Membeli bahan bangunan, untuk membangun rumah sendiri. “Sedikit demi sedikit, kami mulai untuk membangun pondok,” tuturnya.
Tempat tinggalnya itu berbahan kayu. Lokasinya tidak jauh dari rumah neneknya. “Walaupun kecil, tidak masalah. Yang penting kami sekeluarga bisa kumpul bersama di rumah sendiri, bersama anak-anak,” ucapnya.
Rumah yang dibangun dengan susah payah, habis dalam seketika. Hanya 3 bulan, menempati rumah tersebut. Musibah itu datang, pada Rabu malam, 31 Juli 2024. “Kami hendak tidur, dari luar terdengar suara ledakan seperti dari tabung gas,” kenangnya.