Kakak sibungsu pun lebih berperan. Anak bungsu sering kali memiliki kakak yang juga ikut menjaga dan melindungi mereka, sehingga mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari lebih banyak anggota keluarga.
Begitu juga Ketika ada perubahan dinamika keluarga. Dinamika keluarga bisa berubah seiring waktu, dan orang tua mungkin lebih santai dan fleksibel dalam pendekatan mereka terhadap anak bungsu.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap keluarga berbeda, dan tidak semua anak bungsu mengalami perlakuan yang sama.
Menjadi anak bungsu juga kerap mendapatkan keuntungan. Ada beberapa keuntungan menjadi anak bungsu dalam keluarga. Beberapa diantaranya adalah,
1. Perhatian Lebih: Anak bungsu sering mendapatkan perhatian lebih dari orang tua dan kakak-kakaknya. Ini bisa membuat mereka merasa lebih dicintai dan didukung.
2. Pengalaman Orang Tua: Orang tua biasanya lebih berpengalaman dan santai dalam mengasuh anak bungsu, sehingga mereka mungkin lebih fleksibel dan kurang ketat dibandingkan dengan anak pertama.
BACA JUGA:Strategi BRI Menjaga NPL UMKM di Bawah Industri Perbankan Nasional
BACA JUGA:Desa Cikaso: Juara BRILian Berkat Pertanian dan Pariwisata
3. Dukungan dari Kakak: Anak bungsu sering kali mendapatkan dukungan dan bimbingan dari kakak-kakaknya, yang bisa membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Kreativitas dan Kebebasan: Karena orang tua mungkin lebih santai, anak bungsu sering kali memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan kreativitas mereka.
5. Pembelajaran dari Pengalaman Kakak: Anak bungsu bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan kakak-kakaknya, yang bisa membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.
6. Perlindungan: Anak bungsu sering kali dilindungi oleh kakak-kakaknya, yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman.
Demikian ada beberapa kelemahan yang mungkin dialami oleh anak bungsu. Pertama adalah overprotection.
Karena sering dianggap lebih rentan, anak bungsu mungkin mengalami overprotection dari orang tua dan kakak-kakaknya, yang bisa membatasi kemandirian mereka.
Ekspektasi Rendah. Terkadang orang tua dan kakak-kakak mungkin memiliki ekspektasi yang lebih rendah terhadap anak bungsu, yang bisa mempengaruhi rasa percaya diri mereka.
Jika dibandingkan dengan kakak, anak bungsu sering kali dibandingkan dengan kakak-kakaknya, yang bisa menimbulkan tekanan untuk memenuhi standar yang sama.