SUMATERA EKSPRES.ID – Sembelit pada bayi bisa bikin stres, ya, Bunda. Tapi sebenarnya, bayi jarang banget mengalami sembelit.
Kenapa? Karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya terbiasa dengan pola buang air besar yang teratur.
Jadi, ada kalanya mereka belum punya rutinitas yang konsisten untuk buang air besar.
Kadang, pola buang air besar bayi bisa berubah-ubah tergantung dari perubahan pola makan.
Misalnya, saat mereka mulai dari ASI ke susu formula, atau mulai makan makanan padat, atau bahkan saat mereka minum susu formula lebih sedikit dari biasanya.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Bermain Million Quiz, Aplikasi Game Penghasil Uang yang Terbukti Membayar
BACA JUGA:Begal Berpisau Beraksi Siang Bolong, Todong Ibu Muda Bawa Bayi di Prabumulih, Rampas Motor
Kalau tinja bayi keras atau susah dikeluarkan, itu bisa jadi tanda sembelit.
Meskipun jarang, sembelit juga bisa disebabkan oleh masalah lebih serius seperti gangguan pada saraf yang mengontrol usus atau masalah perkembangan usus sejak lahir. Kalau perlu, dokter anak bisa membantu mendiagnosa penyebabnya.
Penyebab Sembelit pada Bayi
Salah satu penyebab utama sembelit pada bayi adalah perubahan pola makan. Ini bisa termasuk:
Peralihan dari ASI ke susu formula
Perubahan setelah disusui
Eksposur pada makanan baru
Kurangnya asupan cairan (ASI, susu formula, atau air)
Biasanya, bayi yang diberi susu formula lebih rentan mengalami sembelit dibandingkan bayi yang diberi ASI.
Ketika mulai makan makanan padat, kurangnya serat juga bisa jadi penyebab sembelit.
Meskipun bayi sudah makan dengan baik dan cukup minum, beberapa bayi memang cenderung mengalami sembelit. Tapi ini nggak selalu berarti mereka sakit atau tidak sehat.
Ciri-ciri Sembelit pada Bayi
Tanda-tanda sembelit pada bayi bisa terlihat dari beberapa gejala ini:
Frekuensi buang air besar yang lebih jarang dari biasanya