SUMATERAEKSPRES.ID-Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, saat ini normal nya Wilayah Sumsel Telah Memasuki musim kemarau.
Dikarenakan, Bulan Juli dan Agustus ini diperkirakan Curah hujan akan terus menurun, namun saat ini diperkirakan Akhir Juli hingga September nanti Fenomena Lanina lemah akan masuk.
Fenomena Lanina lemah yang terjadi bersamaan dengan musim kemarau, tentu akan memberi dampak pada perubahan pola cuaca.
Untuk diketahui, La Nina merupakan fenomena iklim yang ditandai oleh pendinginan suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur ekuator Samudra Pasifik.
BACA JUGA:7 Hero Mage Paling Mematikan di Mobile Legends untuk Menguasai Mid Lane
BACA JUGA:Polres Lahat Gelar Pelatihan Kehumasan Untuk Mendukung Pilkada 2024, Ini Kata Kapolres!
La Nina dapat mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia, termasuk peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dan kekeringan di wilayah lainnya.
Di Indonesia, La nina biasanya menyebabkan musim hujan yang lebih basah dari biasanya, yang dapat mengakibatkan banjir di beberapa daerah.
Fenomena ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga lebih dari setahun dan terjadi secara periodik setiap beberapa tahun sekali.
Secara musim, La Nina tidak memiliki waktu tetap kapan akan terjadi karena fenomena ini bersifat periodik dan dapat terjadi setiap beberapa tahun sekali.
Namun, ketika La Nina terjadi, dampaknya di Indonesia biasanya dirasakan selama musim hujan, yang berlangsung antara Oktober hingga April.
BACA JUGA:Build Grace Terbaik di Zenless Zone Zero: Tips dan Strategi untuk Maksimalisasi Potensi
BACA JUGA:Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berlebihan pada Anak dan Cara Mengatasinya
Pada periode La nina curah hujan di Indonesia cenderung lebih tinggi dari biasanya, yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa daerah.
Untuk mengetahui kapan La Nina akan terjadi, para ahli meteorologi memantau suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dan menggunakan model iklim untuk memprediksi kejadiannya.