JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID- Forum on Education and Learning Transformation (FELT) Indonesia 2024. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Iwan Syahril mengajak, peserta FELT 2024 untuk aktif menyumbangkan gagasan dalam mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Pada pembukaan acara di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Iwan menekankan pentingnya keterlibatan dalam percakapan global untuk menghasilkan ide dan inovasi di bidang pendidikan.
Hari pertama FELT 2024 diisi dengan dialog kebijakan yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama bertajuk “Dinamika Isu Kesenjangan Pendidikan di Indonesia” menghadirkan narasumber dari berbagai universitas, termasuk Menno Pradhan dari University of Amsterdam dan Zulfa Sakhiyya dari Universitas Negeri Semarang.
BACA JUGA:Debit Air Sungai Komering Surut: Muncul Pantai Baru di OKI, Ini Penampakannya!
Dialog ini membahas kompleksitas kesenjangan pendidikan di Indonesia, dengan fokus pada empat aspek utama: guru dan tenaga kependidikan, pembelajaran, GEDSI (Gender Equality, Disability, dan Social Inclusion), serta infrastruktur pendidikan dan akses digital.
Menno Pradhan mempresentasikan studi kasus tentang efek kebijakan zonasi pada penerimaan siswa SMP di Yogyakarta tahun 2018, yang menunjukkan distribusi sumber daya pendidikan yang lebih merata.
Namun, ia juga menyoroti tantangan dalam memastikan murid berprestasi tetap mendapatkan akses ke sekolah berkualitas.
Menno menyimpulkan bahwa pemerataan sumber daya lebih penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dibandingkan hanya fokus pada akses.