PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) mencatat prestasi gemilang dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di perguruan tinggi.
Tim SABACO Unsri, dengan slogan "Let's rehabilitate your life without smoke," menghadirkan produk inovatif berupa permen dengan ekstrak daun tembakau kering sebagai alternatif rokok.
Ide ini lahir pada November 2023, terinspirasi oleh tingginya jumlah perokok aktif di Indonesia yang mencapai 70 juta orang, serta kesulitan mereka untuk berhenti merokok.
Tim SABACO terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsri:
BACA JUGA:Sumatera Ekspres Group Mengucapkan Selamat Atas Terpilihnya Dekan Fakultas Hukum Unsri 2024-2028
BACA JUGA:Mahasiswa Baru UNSRI dari Bangka Belitung Tertipu Rp8 Juta untuk Bayar Kos
Muhammad Aflah Taufiqurrahman sebagai ketua tim, serta Nabila Kartika Sari dan Azalia Rifati Ghaniyana sebagai anggota.
Mereka dibimbing oleh dr. Budi Santoso, M. Kes. Dalam ajang PKM ini, Tim SABACO berhasil lolos seleksi dan menerima dana sebesar Rp6.226.000 untuk merealisasikan produk mereka.
SABACO, singkatan dari Sweet Tobacco, hadir dalam tiga varian: bold, light, dan nicotine free. Masing-masing varian dibedakan berdasarkan kandungan nikotinnya.
Varian bold mengandung nikotin setara dengan satu batang rokok, light setengahnya, dan nicotine free tidak mengandung nikotin sama sekali, sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan.
BACA JUGA:Pendaftar 7.140 Peserta, Diterima 3.069 Maba, Dalam Penerimaan Unsri Jalur Akhir Seleksi Mandiri
BACA JUGA:Jangan Ketinggalan, USM Jalur Mandiri Unsri 2024: Simak Jadwal dan Kuota Pendaftaran!
Permen ini juga mengandung saus kretek dari rebusan rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis, yang tidak hanya memberi rasa mirip rokok tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
SABACO juga menggunakan eritritol sebagai pengganti gula, sehingga aman bagi penderita diabetes, serta dikemas dalam kertas karton yang ramah lingkungan.
Produk SABACO diproduksi di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Unsri dan telah melalui tahap quality control untuk memastikan kandungan nikotin dari ekstrak tembakau kering.
Proses produksi melibatkan tiga tahapan: pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
Pada tahap pra-produksi, tim melakukan survei pasar dan menyusun alur produksi. Tahap produksi mencakup pencetakan kemasan dan ekstraksi tembakau kering menggunakan teknik maserasi dan evaporasi selama seminggu, diikuti dengan pembuatan saus kretek.
Selanjutnya, bahan baku tersebut direbus dengan eritritol dan dicetak menjadi permen.
Pada tahap pasca-produksi, tim memasarkan produk secara online dan offline, serta mengevaluasi dan menyusun laporan sebagai hasil dari PKM Kewirausahaan.
Pemasaran dimulai di Kambang Iwak Besak dengan strategi free tester untuk menarik minat masyarakat.