Petik Simbol dari Sebuah Perahu Kajang

Rabu 17 Jul 2024 - 20:11 WIB
Reporter : Nanda
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Teater Potlot mengupas pentingnya Perahu Kajang sebagai alat transportasi masyarakat lokal lewat Pemutaran dan Diskusi Video Art dalam rangkaian program “Bersenandung di Perahu Kajang, Menjaga Pesan-Pesan Luhur” di Aula Perpustakaan UIN Raden Fatah [Kampus B] Jakabaring, Rabu (17/7).

Perwakilan Teater Potlot, Novri Ismi MLing mengatakan perahu kajang dijadikan sebagai sebuah stage atau panggung serta simbol masyarakat lahan basah lantaran selama ini masyarakat lokal menggunakanya untuk transportasi. "Perahu Kajang merupakan salah produk teknologi pengetahuan mereka dan itu penting untuk umum dalam menunjang berbagai sektor, terutama perdagangan jarak jauh melintasi berbagai sungai, khususnya di Sungai Musi," jelasnya.

Ia berharap penggarapan video yang menggabungkan musik modern dan seni klasik ini bisa jadi sebuah bentuk baru sebuah karya seni dan bermanfaat bagi masyarakat luas agar mereka mengetahui berbagai pengetahuan yang dimiliki masyarakat terkait bentang alam tempat mereka tinggal.

"Yang kita tayangkan kali ini ada 11 video. Secara umum menceritakan lingkungan bentang alam mereka, ada banyak ekosistem lahan basah masa lalu dan sekarang, ikan perahu, rumah, tumbuhan, dan lainnya," jelasnya. Pihaknya ingin mengajak generasi muda menyelami lahan basah, terpenting bukan menghidupkan perahu kajangnya tapi simbol simbol di dalamnya. "Simbol itu entah bentang alam, hubungan soial dan ekonomi," jelasnya.

BACA JUGA:Xi-Boba: Minuman Segar Wajib Coba di Belakang UIN Raden Fatah Palembang

BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Buka Seleksi Mandiri 2024, Ini Cara Pendaftarannya

Iqbal Rudianto, Ketua Dewan Kesenian sumsel mengapresiasi banyak sekali potensi budaya warisan leluhur yang bisa dikembangkan. "Kami harap kegiatan ini bisa jadi contoh atau inspirasi buat teman-teman, memperhatikan bagaimana kita melestarikan dan menjaga warisan budaya yang ada di Indonesia.," jelasnya.

Ketua Panitia, Dian Maulina berharap program ini dapat menumbuhkan kecintaan akan lingkungan karena pihaknya tahu di daerah pedalaman masih banyak sekali ekosistem yang dijaga yang sebenarnya merupakan bagian dari kekayaan masyarakat yang bisa dimanfaatkan tentunya. "Ya jika bukan kita yang ingin menjaganya, siapa lagi. Jika bukan sekarang kapan lagi," ucapnya.

Ia berharap ke depan semua teman-teman dan masyarakat lebih peduli dan cinta terhadap lingkungan, menumbuhkan rasa sayang dan ingin menjaga lingkungan. "Karena lingkungan itu bisa hilang akibat hilangnya rasa cinta dari lingkungan tersebut," harapnya.

 

Kategori :