SUMATERAEKSPRES.ID - Seribu Satu Malam atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai Alf Lailah wa-Lailah, merupakan sebuah mahakarya sastra epik dari Timur Tengah yang muncul di Abad Pertengahan.
Karya ini memuat kumpulan cerita pendek yang berpusat pada kisah Ratu Scheherazade, yang menceritakan serangkaian kisah menarik kepada suaminya, Raja Shahryar, untuk menunda eksekusi matinya.
Selama seribu satu malam, Scheherazade menuturkan cerita yang selalu diakhiri dengan ketegangan, membuat sang raja menunda eksekusinya setiap hari demi mendengar kelanjutan cerita.
Buku Seribu Satu Malam berisi berbagai kisah dengan tokoh dan alur cerita yang berbeda, termasuk legenda, fabel, roman, dan dongeng, yang berlatar di kota-kota seperti Baghdad, Basrah, Kairo, dan Damaskus, hingga ke wilayah Tiongkok, Yunani, India, Afrika Utara, dan Turki.
BACA JUGA:Tradisi Rumah Ulu di OKU, Warisan Arsitektur yang Bertahan Ratusan Tahun
BACA JUGA:Berencana Pulang, Rumah Terbakar. Pemilik Masih di Bogor Hadiri Akikah Cucu
Di antara tokoh-tokoh terkenal dalam Seribu Satu Malam adalah Syahrazad, Shahryar, dan Sinbad si Pelaut. Kisah mereka mengajarkan beberapa nilai penting kepada pembaca:
Setiap masalah pasti memiliki solusi.
Keteguhan hati adalah kunci untuk menyelesaikan masalah.
Kekuatan batin dapat mempertahankan keteguhan.
Salah satu kisah epik dalam Seribu Satu Malam adalah petualangan Sinbad, seorang pelaut yang mengalami tujuh perjalanan menakjubkan. Setiap perjalanan membawanya ke tempat-tempat penuh misteri, bahaya, dan keajaiban.
Berikut ringkasan perjalanan Sinbad:
BACA JUGA:Duh, Rumah Ludes Terbakar Saat Pemilik Pulang Kampung, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
BACA JUGA:Transformasi Rumah Lebih Hijau, Sejuk, Indah dengan 15 Jenis Tanaman Pagar Alami
Perjalanan Pertama: Pulau Seribu Bahaya