MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah hiruk-pikuk modernisasi dan dominasi dunia maya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, masih menyimpan sebuah tradisi yang sarat nilai budaya dan sosial, yaitu Tradisi Ningkuk.
Tradisi ini merupakan sebuah bentuk perkenalan bagi bujang dan gadis di Muba, yang digelar pada malam menjelang acara resepsi pernikahan.
Ningkuk dimulai dengan menyiapkan sebuah cangkir beras atau selendang yang akan diedarkan di antara para peserta dengan diiringi musik tradisional.
Selama musik dimainkan, selendang tersebut terus berputar dari tangan ke tangan.
BACA JUGA:8 Manfaat Konsumsi Timun Setiap Hari, Apa Saja?
BACA JUGA:Petualangan Lava Tour di Lereng Merapi: Sensasi Berkendara Jeep Willis, Seru Banget!
Pada titik tertentu, pemandu acara akan menghentikan musik secara tiba-tiba, dan orang yang memegang selendang pada saat musik berhenti harus menerima "hukuman".
Hukuman ini bisa berupa menari berpasangan, merayu lawan jenis, berpantun, atau tantangan lainnya yang bersifat menghibur.
Tradisi Ningkuk bukan sekadar permainan, melainkan sarana untuk mempererat hubungan sosial di antara muda-mudi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba, Drs. Iskandar MH, dengan tegas mengajak generasi muda untuk sejenak melupakan hiruk-pikuk dunia maya dan kembali merawat tradisi lama yang hampir punah ini.
BACA JUGA:Wisata Sejarah di Bunker Kaliadem: Mengenang Erupsi 2006 Gunung Merapi
BACA JUGA:Tips Sukses Beternak Ayam Kampung: Dari Bibit hingga Pemasaran
"Kita sebaiknya kembali ke akar jati diri kita sebagai manusia sosial di kehidupan nyata. Mari kita bergembira, merawat tradisi Ningkuk dengan penuh suka cita dan menjauhi pesta-pesta yang bukan budaya kita, seperti pesta dengan organ tunggal malam hari yang sering diduga sebagai tempat penyebaran narkoba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan meracuni bujang gadis Muba," ujar Iskandar dalam pesannya kepada muda-mudi.
Iskandar menekankan bahwa melestarikan Tradisi Ningkuk memiliki banyak nilai positif.
Dalam kegiatan Ningkuk, terdapat unsur bersosialisasi, tanggung jawab, dan kecekatan.