JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Transformasi digital di Kementerian Agama (Kemenag) berhasil dibuktikan melalui program Massive Online Open Courses (MOOC) Pintar.
Dalam waktu dua tahun, program ini menunjukkan perubahan signifikan, mencatat keberhasilan luar biasa.
Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Arskal Salim GP, mengungkapkan hal ini dalam sambutannya pada perayaan 2nd Anniversary MOOC Pintar. A
Mengutip George Couros, Arskal menegaskan bahwa teknologi tidak bisa menggantikan peran guru, tetapi di tangan guru yang hebat, teknologi menjadi alat transformasional.
BACA JUGA:Kemenag Salurkan Dana Bantuan Rp50 Juta ke 10 Lembaga Hisab Rukyat
BACA JUGA:Kemenag RI Imbau Jemaah Haji Jaga Kesehatan Saat Fase Pemulangan
Sebelum pandemi, pelatihan di Kemenag dilakukan secara klasikal dengan metode konvensional, yang membatasi jumlah peserta setiap tahunnya.
"Dulu peserta pelatihan yang bisa mengikuti diklat sangat terbatas. Terjadi antrean yang cukup lama bagi ASN maupun Non ASN Kemenag yang hendak meningkatkan kompetensinya," jelas Arskal
Namun kini, dengan adanya MOOC Pintar, jumlah peserta pelatihan meningkat drastis. Data menunjukkan bahwa dalam dua tahun, terdapat 1,3 juta peserta yang mengikuti pelatihan.
"Manfaat MOOC Pintar juga terlihat dari efisiensi anggaran pelatihan sebesar 7,4 triliun rupiah. Ini pencapaian yang luar biasa," tambahnya.
BACA JUGA:Banyak yang Berbeda, Berikut Penjelasan Kemenag Terkait 1 Muharram 1446 H
Arskal juga menekankan bahwa perjalanan MOOC Pintar masih panjang dan terus berlanjut sesuai dengan cita-cita untuk memperkuat SDM Kemenag.
"Tujuan akhirnya adalah ASN Kemenag dan masyarakat dapat belajar kapan saja dan di mana saja selama ada jangkauan sinyal," pungkasnya.
Perayaan 2nd Anniversary MOOC Pintar menjadi bukti nyata keberhasilan mencapai dan melampaui target. Harapannya, seluruh pihak dapat berperan aktif dalam peningkatan kualitas layanan MOOC ini.