PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mendorong kerja sama pengembangan industri otomotif, terutama kendaraan listrik dan bahan bakar termasuk biofuel.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika menyampaikan langkah tersebut untuk mewujudkan netralitas karbon atau net zero emission (NZE).
BACA JUGA:Maling Beruntung Dapat 65 Gram Emas dan Uang Rp17 Juta, Akhirnya Apes Juga, Kena Ciduk
“Kami dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” ujar Putu.
Ia menjelaskan dalam penguatan kerja sama ini, Indonesia berkomitmen menerapkan pendekatan beberapa strategi (multiple pathways approach) untuk mengurangi emisi karbon. Di antaranya, promosi kendaraan listrik (xEV) termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV), serta Fuel-Cell. Sementara untuk pengembangan biofuel, Kemenperin mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar fleksibel yang adaptif menggunakan bahan bakar nabati.
Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan Biro Industri Manufaktur METI Jepang, Tanaka Kazushige menyampaikan untuk mencapai nol emisi karbon, memang diperlukan pendekatan beberapa strategi sekaligus.
Oleh karena itu dirinya mendukung penerapan strategi promosi dan pengembangan biofuel yang dilakukan Kemenperin guna memacu dekarbonisasi. “Biofuel juga menjadi perhatian yang besar bagi Jepang, dan beberapa perusahaan di Jepang juga mempunyai teknologi ini,” kata dia. (*)