PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan merilis data terbaru mengenai kemiskinan di wilayah tersebut pada Maret 2024.
Menurut laporan BPS, persentase penduduk miskin pada bulan tersebut mencapai 10,97 persen, menunjukkan penurunan signifikan sebesar 0,81 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan juga mengalami penurunan yang cukup mencolok, yakni sebanyak 984,24 ribu orang pada Maret 2024, turun sebanyak 61,4 ribu orang dari tahun sebelumnya.
"Secara rinci, kemiskinan di perkotaan mencatatkan persentase 10,04 persen, mengalami penurunan sebesar 1,03 poin dari tahun sebelumnya," tulis BPS dalam rilis resminya.
BACA JUGA:Tingkat Kemiskinan di Indonesia Menurun Tajam, 2 Daerah Berikut yang Paling Terdepan
BACA JUGA:21.600 Pekerja Rentan di Desa Lahat Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan: Ini Upaya Antisipasi Kemiskinan!
Sementara itu, di pedesaan, persentase penduduk miskin mencapai 11,53 persen, menurun 0,68 poin dari tahun sebelumnya.
Data juga menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin secara spesifik, di mana penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 29,4 ribu orang dari 371,75 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 342,34 ribu orang pada Maret 2024.
Sedangkan di perdesaan, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 32 ribu orang dari 673,93 ribu orang menjadi 641,90 ribu orang pada periode yang sama.
Adapun Garis Kemiskinan (GK) di Sumatera Selatan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 554.197,- per kapita per bulan, dengan komposisi yang dominan dari Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 413.237,- (74,57 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 140.960,- (25,43 persen).
BACA JUGA:Ajak Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Menanggapi hal ini, BPS juga mencatat bahwa secara rata-rata, setiap rumah tangga miskin di Sumatera Selatan memiliki 5,10 anggota.
Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin rata-rata mencapai Rp 2.826.405,- per bulan.
Data ini menunjukkan adanya tren positif dalam penurunan angka kemiskinan di Sumatera Selatan, yang didukung oleh kebijakan dan program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah perkotaan maupun pedesaan.