PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat belum juga selesai. Polemik pembangunan pelabuhan laut itu lantaran terkendala pembebasan lahan terutama pelepasan kawasan hutan.
Namun Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi tetap meminta pembangunan Pelabuhan Palembang New Port bisa dipercepat dan ground breaking digelar tahun ini. "Maunya kita Pelabuhan Tanjung Carat itu bisa dibangun tahun ini," katanya, kemarin.
Dikatakan, permasalahan lahan 60 hektar yang ada sedang proses di KLHK, dimana proses pelepasan kawasan hutan akan dipercepat. "Kita minta Kemenhub segera menetapkan model kerjasama seperti apa dan mereka meminta waktu," ucap dia, kemarin.
Ia menegaskan proses model kerja sama itu paling lambat dalam satu bulan sudah ada sehingga prosesnya dapat segera diselesaikan. "Soal model kerja sama tinggal menunggu. Apakah pakai pola KPBU (Kerja Sama Badan Usaha) atau KPS (Kerja Sama Swasta) dan lain sebagainya. Paling tidak sebulan sudah bisa ditetapkan pola kerja samanya seperti apa," papar Elen.
BACA JUGA:Terkendala Sertifikasi, Benahi Regulasi-RTRW, Pemprov Dorong Pelabuhan Tanjung Carat
BACA JUGA:Tanjung Carat, Pantai Eksotis yang Akan Dibangun Pelabuhan Laut Internasional. Begini Keindahannya
Terkait dana kerohiman di mozaik 5, kata dia, Pemprov siap menyiapkan dana dan akan dimasukan pada tahun anggaran perubahan (ABT). "Tahun ini memang belum ada, tapi kalau memungkinkan kita akomodir di anggaran perubahan," tuturnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang, Capt Weku Frederik Karuntu MM mengatakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat berada dalam pengawasan pihaknya. "Hasil rapat beberapa waktu lalu ada 60 hektar lahan yang oke akan dibangun pelabuhan, hanya saja terkendala proses pelepasan kawasan hutan," tegasnya.
Hal ini membuat mitra yang berminat dan ingin berinvestasi belum bisa masuk. Pemilihan mitra juga belum bisa dilaksanakan mengingat belum ada kepastian pelepasan kawasan hutan. "Sehingga ini belum berjalan," tuturnya.
Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo menilai pembangunan Palembang New Port sudah seharusnya dilakukan. Sebab fasilitas itu sangat penting untuk logistik domestik maupun ekspor impor dari Sumsel.
BACA JUGA:Lahan Pelabuhan Tanjung Carat Belum Beres
"Untuk pelabuhan kita tahu ada Pelabuhan Boom Baru yang mengandalkan sungai dalam lalu lintasnya. Namun pelabuhan sungai ada batasannya," kata dia. Permasalahan pelabuhan sungai mulai dari sedimentasi yang tinggi sehingga kapal besar sulit masuk atau jumlah kapal yang masuk terbatas.
"Kita berpikir seharusnya dibutuhkan pelabuhan laut yang ada di Tanjung Carat," kata Wahyu. Selain itu kondisi pelabuhan berada dalam kota sehingga aktivitas bongkar muat pun terkendala. "Kendaraan volume besar jalan sangat terbatas karena ruas jalan yang kecil," tegasnya.
Mengenai percepatan itu, yang pertama didorong adalah pembebasan lahan 60 hektare dan area pendukungnya yang juga masih terkendala. Termasuk dana kerohiman (santunan) atas dampak pembangunan pelabuhan. "Kita minta ini dulu diselesaikan tahun ini juga," tutupnya.