*Tawuran Simpang Celentang
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Tawuran antarkelompok remaja di Simpang Celentang, Kalidoni, yang merenggut nyawa M Arif (18) pada Senin (24/6), dini hari, akhirnya terkuak. Korban yang mengalami luka robek di punggung, ternyata dicelurit oleh MB (18), dari kelompok Bad Boys.
Tersangka MB, warga Jl Tanjung Pandan, Kelurahan Sialang, Sako, diserahkan keluarganya ke Polsek Kalidoni, Selasa (2/7). Belakangan diketahui, tawuran itu ternyata dari kolompok Satu Pusri Satu (SPS) dibantu Kelompok Twenty Seven (27), melawan kelompok Bad Boys.
BACA JUGA:Heni Diperiksa Sebagai Saksi, Dibawa ke Mapolrestabes Palembang
BACA JUGA:Pengedar Narkotika Terbangun dari Tidurnya oleh Polisi
”Dalam tawuran bersenjata celurit, parang, dan pedang. Kelompok bertikai ini saling serang setelah sebelumnya mereka janjian untuk tawuran setelah berkomunikasi melalui Instagram,” ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH, Jumat sore (5/7).
Mereka janjian tawuran di Jl Brigjen Hasan Kasim, simpang Celentang, Kecamatan Kalidoni, Senin (24/6), dini hari. Polisi yang memantau dari patroli siber, sudah menunggu di lokasi tawuran sejak pukul 00.00 WIB. “Satu jam anggota menunggu, tidak ada,” ulas Harryo.
Ketiga polisi bubar, sekitar pukul 02.30 WIB baru terjadi tawuran tersebut. Di mana salah satunya ada yang terluka bacok di punggung, meninggal dunia dibawa ke RS Pelabuhan, Boom Baru. “Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami mendapati identitas terduga pelakunya,” ujarnya.
Rumah pelaku disambangi tim dari Unit Pidum-Tekab 134 Satreskrim Polrestabes Palembang dan Unit Reskrim Polsek Kalidoni. Setelah diberi imbauan, baru pelaku diserahkan keluarganya ke Polsek Kalidoni, Selasa (2/7) siang.
“Kami masih mencari celurit yang digunakan untuk membacok korban. Karena menurut tersangka, celurit itu disiapkan dan sudah dikembalikan kepada temannya, Farhan, yang keberadaannya masih dicari,” tegas Harryo, didampingi Kapolsek Kalidoni AKP Trisopa.
Di hadapan polisi, tersangka MB mengaku awalnya dirinya sedang nongkrong, lalu diajak teman-temannya dari kelompok Bad Boys. “Awalnya tidak tahu akan tawuran. Setelah diberikan senjata (celurit oleh Farhan), baru tahu kalau akan tawuran. Saya tidak tahu kalau ternyata korban (yang dibacoknya) meninggal. Sebab sudah kejadian langsung kabur," akunya. (*)