JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bekerja sama dengan Unicef dan SPEAK Indonesia, resmi meluncurkan aplikasi OKY Indonesia.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan informasi seputar pubertas dan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) kepada siswa madrasah dan santri pesantren di seluruh negeri, serta terintegrasi dengan situs resmi Kementerian Agama.
Peluncuran yang dilakukan secara hybrid ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dit. PD Pontren, Dit. KSKK Madrasah, Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, serta Kankemenag se-Jakarta. Perwakilan UNICEF dan SPEAK Indonesia juga turut hadir.
Acara ini diikuti secara virtual oleh perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, serta madrasah di luar Jakarta.
BACA JUGA:Sekolah Madrasah Tak Hanya Kejar Prestasi, Kini Juga Ikut Peduli dengan Lingkungan Sekitar
BACA JUGA:Kemenag Selenggarakan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah 2024 Secara Digital
"Peluncuran aplikasi OKY ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama untuk meningkatkan edukasi remaja tentang reproduksi dan menstruasi," ujar Muhammad Zainal, Wash Specialist dari UNICEF, di Jakarta.
Zainal menambahkan, banyak remaja yang belum mendapatkan informasi memadai tentang menstruasi pertama mereka, sehingga sering kali mengalami stres dan kebingungan.
Direktur KSKK Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, menyambut baik peluncuran ini sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi di lingkungan madrasah dan pesantren.
Kolaborasi ini, menurut Sidik, mencakup promosi dan edukasi tentang pubertas, manajemen kebersihan menstruasi, kesehatan mental, serta isu-isu kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Demi Pacu Kompetensi Digital, Kemenag Bakal Lakukan Asesmen Guru Madrasah Mulai Juni 2024
BACA JUGA:Teruntuk Siswa Madrasah! Kemenag Buka Program Samsung Innovation Campus (SIC) , Cek Disini Waktu Pendaftaranny
"Aplikasi ini menjadi jembatan utama untuk menyampaikan informasi yang akurat dan memberikan edukasi komprehensif, serta mengajak komunitas madrasah untuk terus menjaga kesehatan dan kesejahteraan peserta didik," ujar Sidik.
Dengan teknologi yang semakin maju, madrasah memiliki peluang lebih besar untuk mencapai dampak positif yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Sidik berharap kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pemahaman dan penerapan manajemen kesehatan menstruasi serta layanan kesehatan di kalangan peserta didik madrasah.
"Mari kita terus mendukung dan mendorong upaya inovatif dalam pendidikan dan kesehatan reproduksi remaja," tegasnya.
Peluncuran ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup generasi muda, khususnya dalam hal kesehatan reproduksi.
Acara dibuka oleh Direktur KSKK Madrasah yang diwakili Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat KSKK Madrasah, Papay Supriatna, dan dilanjutkan dengan dialog yang melibatkan narasumber dari Dit. KSKK Madrasah, Dit. PD Pontren, UNICEF, SPEAK Indonesia, KanKemenag Bandung, serta Fatayat NU Jawa Tengah.