PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah panggung tempat proses pembelajaran gerak atau belajar melalui gerak.
Pendidikan jasmani di sekolah mempunyai peran unik dibanding mata pelajaran lain, karena melalui pendidikan jasmani selain dapat digunakan untuk pengembangan fisik dan psikomotor, juga ikut berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Djati dalam Lutan (2001:5) bahwa,
“Sungguh tidak diragukan lagi, bahwa pendidikan jasmani yang bermutu, yang diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah pedagogi, memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi perkembangan peserta didik secara menyeluruh,"ujarnya.
BACA JUGA:Inovasi Si Musi Dinas Koperasi dan UKM Kota Palembang
BACA JUGA:Rekrutmen CASN 2024: Persiapkan Diri dengan 5 Tips Rahasia untuk Lolos CPNS dan PPPK, Simak Yuk!
Pemasalahan yang ditemukan di SD Negeri 244 Palembang, melalui wawancara didapatkan informasi bahwa siswa masih kesulitan memahami materi teori-teori kebugaran jasmani di kelas.
Hal tersebut terjadi karena banyaknya materi yang berkaitan dengan praktek serta siswa menganggap bahwa PJOK hanya belajar di lapangan.
Hal ini yang membuat pelajaran PJOK banyak di gemari banyak siswa, pembelajaran PJOK terkesan fokus pada praktek di lapangan bagi siswa karena ruang lingkupnya belajar di lapangan.
Sebagian siswa merasa senang dengan pembelajaran ini karena setiap materi hanya dilakukan dilapangan, sehingga tidak membutuhkan numerasi.
BACA JUGA:Bagian Tubuh Ikan Ini Sebaiknya Dihindari untuk Dikonsumsi, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Hati-hati! Malware Berbahaya Incar Pengguna HP Android Jenis Ini di Indonesia, Rekening Auto Dikuras
Dalam kegiatan belajar mengajar guru merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pembelajaran, jadi guru menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kurang maksimalnya penggunaan media pada pembelajaran membuat guru hanya menggunakan buku paket untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Sehingga guru lebih sering menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa agar mudah memahami materi teori PJOK yang selama ini tanpa disadari kemampuan numerasi siswa dapat diasah melalui pembelajaran