Pertandingan diakhiri dengan adu penalti, dsn tim Hati akhirnya menjadi pemenangnya dengan skor akhir 8-7.
Pada laga ini, tak hanya aksi yang tersaji tapi sejunlah seleberasi memorial kembali disuguhkan para pemain.
Seperti ketika Wijay mencetak gol, para pemain tim Mata langsung berbaris ke arah fotografer dan berfose dengan gaya "centil".
Lalu, gol Kayamba, pemain asing berkebangsaan St Kit and Nevis, langsung berseleberasi menjadi "Pak Tua" sambil berjalan membungkukkan badsnm
BACA JUGA:Tensi Pilkada Lubuklinggau Meningkat, Perebutan Dukungan Partai Semakin Sengit
Juga ketika Tantan dan Budigol mencetak gol, para pemain tim Hati langsung "menyuruh" coach Kad Hartadi lakukan push up 10 kali.
Panglima MahaHati yang juga ketua pelaksana event Syahrial Oesman takjub dengan puluhan ribu fans tim berjuluk Laskar Wong Kito yang memenuhi tribun GSJ.
"Begitu antusias, membuktikan bahwa kerinduan agar Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 tidak terbendung lagi,"ujar Syahrial.
Pria yang juga pendiri Sriwijaya FC menegaskan tekadnya bersama MataHati untuk mengembalikan kejayaan tim yang berdiri sejak 23 Oktober 2004
BACA JUGA:Edukasi Keuangan dan Keterbukaan Informasi, Kenalkan Aplikasi DigiRemit di Jepang
BACA JUGA:Sinergi Pengelolaan Lingkungan & Keanekaragaman Hayati, Pusri Benchmark Ke Kilang Pertamina Plaju
"Kebangkitan Sriwijaya FC sudah dimulai,"pungkas pria yang juga mantan Gubernur Sumsel.
Sebelum laga dimulai, juga ada seremonial penyerahan bola double winner dari 3 pentolan kelompok suporter Sriwijaya FC.
Yakni Yayan (Singa Mania), Edi Ismail (S-Man), dan Qusoi (Ultras Palembang), kepada pendiri Sriwijaya FC Syahrial Oesman.
Flare dan kembang api menyala di duel big match reuni legend Sriwijaya FC. Foto: novis/sumateraekspres.id--