Hasan menilai iklim teater di Palembang sudah berjalan, meskipun kadang lambat. "Perlu dorongan terus-menerus untuk menjaga momentum. Pemerintah harus didorong untuk terus bergerak," tambahnya.
Wakil Ketua Penastri, S Metron Masdison SS, mengatakan diskusi yang diadakan di Gedung Kesenian Palembang bertujuan untuk mengumpulkan berbagai masalah ekosistem teater di Indonesia.
"Kami telah mengadakan diskusi di 18 kota secara daring, dan kini luring di empat kota yaitu Banjarmasin, Palembang, Ternate, dan Kendari," jelasnya.
Menurutnya, Palembang semula tidak masuk dalam daftar 18 kota tersebut, namun kini menjadi salah satu dari empat kota yang didiskusikan.
"Diskusi ini bertujuan untuk memetakan isu-isu teater di Indonesia, didukung oleh dana Indonesiana, dan bekerjasama dengan Dewan Kesenian Palembang, Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya, dan Studio Hanafi," pungkasnya.