SUMATERAEKSPRES.ID - Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis merupakan gangguan metabolisme kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah di atas normal.
Ari Sugianti, SST, M.Kes dari RSMH Palembang menjelaskan bahwa Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh peningkatan kronis kadar gula darah di atas nilai normal.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat kelima dunia dalam hal prevalensi diabetes.
"Diabetes Melitus adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat," jelasnya melalui situs resmi rsmh.co.id.
BACA JUGA:Tubuh Banjir Gula? Ini 6 Tanda dan Tips Mengurangi Konsumsi Gula
BACA JUGA:Tips Pengaturan Makan Tepat untuk Penderita Diabetes, Yuk Terapkan 3 Prinsip 3J
Diabetes dapat menyerang semua golongan dan usia. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi.
Faktor ini diperburuk oleh pola makan yang buruk, di mana 4,8% masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih dari 50 gram gula per hari.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat peningkatan signifikan kasus diabetes pada anak pada tahun 2023.
"Kasus diabetes anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak tahun 2010. Tahun ini, ada 1.654 anak dan remaja di 13 kota Indonesia yang menjadi pasien diabetes," ungkapnya.
Kebiasaan anak-anak mengonsumsi makanan manis meningkatkan risiko Diabetes Melitus. Banyak anak menyukai rasa manis, yang bisa menimbulkan ketergantungan.
Ditambah dengan banyaknya makanan dan minuman manis yang membuat gula tidak terlihat.
BACA JUGA:Punya Kandungan Gula Tinggi, 6 Jenis Buah Ini Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Diabetes
Pencegahan Diabetes pada Usia Dini: