PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam upaya mewujudkan swasembada ternak di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) punya sejumlah program andalan. Hal itu diungkap Kepala DKPP, Ir Ruzuan Effendi MM melalui Sekretarisnya, Ir Rahmat Harahap.
Rahmah menjelaskan, sebenarnya untuk swasembada ternak merupakan program nasional. “Sudah dimulai sejak 7 tahun yang lalu,” ujarnya, tadi malam (25/64).
BACA JUGA:Harusnya Bisa Swasembada Ternak
BACA JUGA:Strategi Menuju Swasembada Ternak di Sumsel, Ini Kata Dr.drh Jafrizal!
Adapun program yang menjadi andalan yaitu inseminasi buatan (IB). Ini program peningkatan kelahiran anak sapi dengan kawin suntik.
Nama programnya, Sikomandan (Sapi dan Kerbau Komoditi Andalan Negeri). Di provinsi Sumsel, program ini sudah berjalan kurang lebih 7 tahun. Menyebar di 17 kabupaten/kota. Untuk perkembangan dari hasil inseminasi buatan (IB), per tahun sudah mencapai 80 ribu kelahiran sapi, kerbau dan kambing.
Yang paling banyak di kabupaten OKU Timur dan Musi Rawas. “Untuk daerah lainnya juga ada peningkatkan,” imbuh dia. Terkait teori yang disampaikan Ketua PDHI Sumsel, Rahmat mengatakan kalau yang disampaikan secara teori memang ideal.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Jenis Rumput yang Bisa Dijadikan Pakan Ternak, Peternak Wajib Tahu ya
BACA JUGA:Keberhasilan Peternak Kambing Berkat Pemberdayaan BRI
“Apa yang disampaikannya itu sebagian besar sudah pernah dicoba. Hanya saja proses keberhasilan di lapangan agak kurang. Beberapa penyebab diantaranya, karena sikap mental petani. Juga susah mendapatkan hamparan lahan untuk penggembalaan,”imbuh dia.
Sedangkan untuk memanfaatkan lahan sawit untuk menunjang pengembangan peternakan di Sumsel juga kurang didukung perusahaan perkebunan. “Termasuk pemanfaatan hutan masih ada hambatan aturan,’” tandas Rahmat. (iol)