Karhutla Perdana Seluas 1 Hektare, Dekat Tol Palindra, Penyebab Diselidiki

Minggu 23 Jun 2024 - 21:51 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Hanya tujuh bulan saja satgas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa santai sejak dibubarkan November 2023 lalu. Akhir pekan kemarin mereka kembali berjibaku. Tiba-tiba saja terjadi karhutla tak jauh dari Km 15 ruas jalan tol Palembang - Indralaya (Palindra). 

Kejadian itu karhutla perdana di wilayah Desa Sribanding, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir. Karhutla terjadi Sabtu (22/6) pukul 20.40 WIB. "Tim rescue BPBD langsung bergerak ke lokasi untuk pemadaman. Ini merupakan kebakaran lahan terbesar perdana di tahun ini untuk wilayah Ogan Ilir," kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, kemarin.

Upaya pemadaman yang berlangsung malam hari itu berlangsung sekitar 1 jam lebih. Pukul 22.15 WIB, kobaran api berhasil dijinakkan. Luasan lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Untuk penyebab kahutla itu belum diketahui, masih diselidiki.  

Kata  Edi, pihaknya belum menetapkan status siaga darurat karhutla di Ogan Ilir. "Belum, karena syaratnya belum terpenuhi. Minimal kalau sudah 5 kali kejadian karhutla, baru kita menetapkan status siaga darurat," tukasnya. 

Sebagai catatan, sepanjang 2023 di Ogan Ilir terjadi 317 kali karhutla. Luas lahan yang terbakar 1.375,8 hektare. Paling luas di wilayah Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya, Pemulutan, dan Pemulutan Barat. 

BACA JUGA:Awas, Kebakaran Lahan Dekat Tol Palindra Membuka Musim Karhutla di OI, Ini Tindakan.BPBD!

BACA JUGA:Mulai Masuk Musim Kemarau, Polsek Pedamaran Timur Antisipasi Karhutla Sejak Dini, Ini yang Dilakukan

Di OKI, meski belum ada karhutla, tapi personel Manggala Agni Daops XVII Kabupaten OKI terus melakukan patroli terpadu dan mandiri. Untuk memastikan kondisi air dan vegetasi gambut. "Kami bersyukur kondisi air masih melimpah di lapangan," ungkap Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan.

Salah satu wilayah yang sudah mereka cek yakni Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Lubuk. Menurut Edi, vegetasi masih dalam keadaan hijau dengan tinggi muka air yang normal, serta lahan gambut yang masih tergenang air. Keberlangsungan kondisi ini diharapkan dapat mengurangi dampak kemarau yang diprediksi akan datang mulai Juli nanti.

Lokasi rawan lain yang dicek lewat patrol terpadu yakni Desa Cengal, Desa Penyandingan (Kecamatan Tulung Selapan), Desa Ulak Depati, dan Desa Lebung Gajah.

Daerah-daerah lain yang dicek lewat patroli mandiri yaitu Desa Suka Pulih, Desa Riding, Desa Panca Warna, Desa Perigi (Kelurahan Kedaton), dan Desa Muara Batun.

Edi juga mengimbau partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. "Kami minta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," tutur dia.

BACA JUGA:Libatkan Semua Pihak Antisipasi Karhutla

BACA JUGA:Ekosistem Purun Danau Desa Menang Raya, Pedamaran, OKI, Sumatera Selatan Pasca Karhutla Tahun 2023

Berkaca dari tahun sebelumnya, proses pemadaman cukup memakan waktu. Apalagi jika yang terbakar sudah lahan gambut. Untuk itu, tim Manggala Agni siap bekerja ekstra untuk memastikan bahwa setiap titik api dapat segera diatasi dan tidak menyebar luas. "Kami berkomitmen untuk menjaga agar lahan gambut tetap aman dari ancaman kebakaran," tutupnya. 

Kategori :