JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital Indonesia tetap kuat berkat sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, mengungkapkan beberapa pencapaian penting dalam sektor ini pada Mei 2024.
Transaksi BI-RTGS (Real-Time Gross Settlement) mengalami peningkatan sebesar 0,16% (year-on-year/yoy), mencapai total Rp14.557,29 triliun.
Transaksi BI-FAST menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat 53,08% (yoy) hingga mencapai Rp701,61 triliun.
BACA JUGA:Peluang KUR 2024 Bank BRI, Syarat dan Cara Mendapatkan Modal Usaha
BACA JUGA:Bolehkah Daging Kurban Dijual? Ini Penjelasan Ustaz Solmed
Dalam sektor perbankan digital, transaksi tercatat sebesar Rp5.570,49 triliun, tumbuh sebesar 10,82% (yoy). Transaksi menggunakan Uang Elektronik (UE) juga meningkat pesat, naik 35,24% (yoy) hingga mencapai Rp92,79 triliun.
Erwin juga menyebutkan, "Transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tumbuh 213,31% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant sebanyak 32,25 juta."
Namun, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D mengalami penurunan sebesar 5,41% (yoy), mencapai Rp615,18 triliun.
Sebaliknya, transaksi kartu kredit menunjukkan peningkatan 6,60% (yoy) dengan total Rp35,18 triliun.
BACA JUGA:KUR Banyak Sasar Pertanian, Tertinggi Penyaluran di OKI
BACA JUGA:Mengapa Tidur Tengkurap Dilarang? Simak Perspektif Rasulullah dan Dampak Terhadap Kesehatan!
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 6,82% (yoy), mencapai Rp1.038,26 triliun.