PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ribuan warga Palembang memadati Masjid Agung SMB Jayo Wikramo untuk melaksanakan salat Iduladha 1445 H. Kawasan sekitarnya juga memutih, mulai dari atas Jembatan Ampera, Bundaran Air Mancur, Jl Jenderal Sudirman, Jl Masjid Lama hingga Jl Merdeka depan kantor Pos.
Salat Ied kemarin (17/6) dimulai pukul 07.00 WIB. Dengan imam Ustaz Kgs Adlan Maghfur Al Hafizh dan khatib Ustaz Mgs Fathoni Husin Umri. Di antara ribuan jemaah, hadir Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Dr Drs Agus Fatoni MSi, Pj Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa, juga tokoh masyarakat Kms HA Halim.
Pj Gubernur dalam sambutannya minta agar umat muslim di Sumsel tetap menjaga kondusivitas. Khususnya di Palembang. "Saya yakin kita bisa mempertahankan kondusivitas yang baik di Kota Palembang ini," katanya. Di momen Iduladha ini, Fatoni juga minta segenap masyarakat untuk senantiasa meneladani Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.
"Keduanya ikhlas dan taat kepada Allah Swt, patut kita contoh keikhlasan tersebut," tegasnya. Khatib salat Iduladha, Ustaz Mgs Fathoni Husin Umri mengajak umat Islam terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Kapan pun dan di mana pun berada serta dalam kondisi apa pun juga.
"Ketaatan tersebut mesti diiringi dengan rasa keimanan yang tinggi. Tidak ada satu pun yang berhak disembah kecuali Allah Swt," tegas Ustaz Husin. Ia menambahkan, umat Islam yang saat ini berkumpul di Tanah Suci melaksanakan ibadah haji berasal dari berbagai belahan dunia dan latar belakang. Tapi punya tujuan sama.
BACA JUGA:Bank Mandiri Berkurban 24 Sapi
BACA JUGA: PTBA Berkurban 261 Ekor, 196 Sapi, 65 Kambing
“Mereka memenuhi panggilan Allah Swt, untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid mengesakan Allah Swt,” imbuhnya. Ibadah haji yang mengandung arti sengaja menuju Baitullah punya makna yang lebih dalam lagi. Orang yang berhaji bisa dikatakan sudah siap mati di jalan Allah Swt. Siap mati dalam situasi dan kondisi apa pun.
Dengan kata lain, orang yang berhaji, totalitas aktivitasnya hanya untuk Allah Swt. “Dengan harapan, setelah itu, akan makin banyak di negeri ini orang-orang yang bertakwa, yang senang berbuat kebaikan, yang menegakkan keadilan dan menjadikan dirinya rahmatan lil'alamin,” tukasnya.
Iduladha dinamai juga “IdulNahr” artinya hari raya penyembelihan. Untuk meneladani ketaatan, kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim dan keluarganya saat diberi ujian dan cobaan oleh Allah Swt.
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya yang paling besar dalam sejarah umat manusia itu membuat Nabi Ibrahim menjadi seorang nabi dan rasul yang besar dan mempunyai arti besar. “Ibadah kurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Swt,” tutur khatib.
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mengajarkan kepada umat Islam bahwa semua adalah milik Allah Swt. “Karena itu akan kembali kepada Allah Swt dan Allah Swt tidak akan mengambil sesuatu dari hamba-Nya, kecuali akan menggantinya dengan yang lebih baik di dunia atau mempertemukannya di surga,” pungkas dia.
BACA JUGA:Gerindra Berkurban Dan Berbagi, Kurban 10 Sapi dan 11 Ekor Kambing
BACA JUGA:Moment Berkurban, Jalin Silahturahmi
Usai salat Ied, pengurus Masjid Agung SMB Jayo Wikramo melaksanakan penyembelihan hewan kurban. "Tahun ini kami akan menyembelih 14 ekor sapi dan 9 ekor kambing," kata Kms H Iqbal Hasan Zainal, Sekretaris Yayasan Masjid Agung SMB Jayo Wikramo.