MUARA ENIM,SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam 3 Hari terjadi 3 lakalantas di jalan lintas tengah Muara Enim - Baturaja tepatnya di desa lebak Budi Kecamatan Panang Enim.
Lakalantas melibatkan tiga truk berukuran besar, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Lakalantas pertama terjadi pada selasa (11/6) yakni truk trailer pengangkut semen warna putih B 9521 FEH yang dikemudikan oleh Bani Setiyani (57) di tikumgan tajam desa lebak budi.
Diduga jalanan terlalu sempit dan kendaraan panjang membuat sebagian roda masuk ke jurang.
BACA JUGA:TMMD ke 120 Wujudkan Asa Terpendam Warga Sidomulyo Muara Enim
BACA JUGA:Polres Muara Enim Bantu ke Ponpes
Lakalantas tersebut sempat membuat kemacetan panjang hingga kendaraan harus bergantian untuk melintasi jalan tersebut.
Keesokan harinya yakni rabu (12/6) di dekat lokasi setelah melintasi truk lakalantas, truk tronton muatan kolontongan BD 8296 CK yang dikemudikan Novan Rover Putra (25) juga masuk ke jurang karena terlalu ke kiri.
Terakhir lakalantas terjadi di lokasi yang juga tidak berjauhan yakni truk pengangkut batu dan pasir Z 9263 YA yang dikemudikan Suparno (49) juga ikut terperosok ke jurang pada kamis (13/6) sekitar pukul 8.45 WIB.
BACA JUGA:Desa Penyandingan Kabupaten Muara Enim Miliki Sekolah Lansia, Jadi Percontohan di Sumsel
BACA JUGA:Sosialisasi Pilkada, KPUD Muara Enim Hadirkan Five Minutes
Beruntung 3 peristiwa lakalantas tersebut tidak sampai merenggut korban jiwa.
Hanya saja, kemacetam jalan yang terjadi sejak 3 hari lamanya membuat warga resah terutama para siswa yang sedang pergi ke sekolah.
Kasatlantas Polres Muara Enim, AKP Suwandi SH Msi mengatakan lokasi lakalantas merupakan jalan lintas yang tidak ada jalan alternatif.
"Hal tersebut membuat kemacetan terutama lakalantas yang pertama yakni truk pengangkut semen, karena memakan sebagian badan jalan," ujarnya.
BACA JUGA:Hj Sumarni Terima Rekomendasi DPP Partai Demokrat, Siap Maju di Pilkada Muara Enim
BACA JUGA:Modal 5 Barcode MyPertamina, Sopir Truk Ngepul Solar dari SPBU di Prabumulih, Kirim ke Penadah di Muara Enim
Lanjutnya, semua truk lakalantas sudah diupayakan untuk evakuasi sehingga tidak lagi menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut.
"Jalan itu kami nilai berbahaya karena licin dan kontur jalan yang perbukitan sehingga naik turun, selain itu jalannua juga tidak lebar," ungkapnya.
Untuk tikumgan, tidak bisa langsung dua kendaraan apalagi yang berukuran besar, dan dimalam hari tidak ada penerangan jalan.
"Solusinya jalan alternatif atau yang paling dekat adalah memasang rambu rambu lalu lintas serta perbaikan jalan, itu ada beberapa yang terbis langsung ke jurang," bebernya.
BACA JUGA:Kalapas Muara Enim Terima Kunjungan Peradi, Jalin Kerjasama Bantuan Hukum