Sebabkan Kematian pada Serangan Tanaman Muda

Kamis 06 Jun 2024 - 22:05 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Dede Sumeks

MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID –  Hama ulat grayak frugiperda (UGF) ditemukan pada hamparan tanaman jagung yang ditanam petani di Kelurahan Lubuk Kemang Kecamatan Rawas Ulu, Musi Rawas. Hama ini menyerang dengan luas serangan 0.1 hektare dengan intensitas serangan 6.2 persen.

Temuan hama ini hasil monitoring yang diakukan M Yunus Apriansyah SP, petugas petugas PPEP POPT  terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada pertanaman jagung.

BACA JUGA:Lakukan Gerdal , Kendalikan Ulat Grayak

BACA JUGA:Ini Dia Solusi Ampuh Pertolongan Pertama Redakan Gatal Akibat Ulat Bulu, Boleh Dicoba Nih Lur!

‘’Secara keseluruhan luas lahan jagung yang kita lakukan sekitar 1 hekatare dengan umur tanaman 37 hari setelah tanam. Varietas yang ditanam adalah varietas bisi,’’ ujar Yunus.

Dikatakan, ulat grayak frugiperda (UGF) merupakan hama utama yang menyerang tanaman jagung.  Ulat satu ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi di bawah mulsa atau di bawah tanah. 

Dalam waktu cepat UGF dapat merusak tanaman jagung.  ‘’Ulat ini memakan daun muda atau pucuk tanaman dan hanya menyisakan tulang daunnya saja.

Hal ini menyebabkan tanaman gagal untuk tumbuh dan berkembang, tidak menutup kemungkinan serangan pada tanaman muda akan menyebabkan tanaman mati,’’ jelasnya.

Saat melakukan monitoring, lanjutnya, pihaknya menemukan sejumlah musuh alami yakni capung dan sycanus. Terhadap serangan hama ini, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida nabati ekstrak daun serai, tembakau dan daun sirsak.

BACA JUGA:Tumpas Ulat Penggulung Daun

BACA JUGA:Cegah Penyakit Bulai dan Ulat Tanah, Gunakan Insektisida dan Fungisida pada Benih

Selain itu, lanjutnya, bisa juga menggunakan aplikasi APH Beauveria bassiana. ‘’Jika intensitas serangan meningkat lakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida berbahan aktif Emamektin benzoate,’’ katanya.

Petani juga diminta untuk terus melakukan sanitasi lahan dan pemupukan berimbang. ‘’Pengamatan intensif harus terus dilakukan dengan memantau perkembangan OPT,’’ katanya.  (sms/)

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi