PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Pemadaman listrik massal (black out) yang terjadi di berbagai wilayah di Sumatera Selatan yang terjadi Selasa 4 Juni 2023 sejak pukul 11:00 WIB, selain membuat beberapa layanan publik menjadi terhenti sementara, hal ini juga ternyata sangat berdampak bagi beberapa penjahit busana.
Dampak pemadaman total ini mulai dikeluhkan oleh beberapa penjahit busana yang berada di Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang.
Para penjahit mengeluh karena aktivitas menjahit menjadi lumpuh total dan menyebabkan kerugian hingga ratusan ribu akibat dari padamnya aliran listrik.
Salah satu penjahit yang berada di Kelurahan Kemang Agung, Ruslina, mengaku dirinya mengalami kerugian hingga mencapai ratusan ribu karena aktivitasnya menjahit menjadi terhenti.
BACA JUGA:Akibat Mati PLN, Pelayanan Publik di Martapura Terganggu
BACA JUGA:PLN Belum Bisa Pastikan Kapan Listrik Bisa Normal di Palembang
“Ya kalau mati lampu seperti ini, aktivitas saya menjahit juga jadi lumpuh total.” Keluhnya kepada sumateraekspres.id.
“Itu karena semua alat menjahit yang saya pakai semuanya menggunakan tenaga listrik bukan mesin yang manual atau yang diengkol,” kata Ruslina.
"Dan ketika kondisi listrik mati seperti saat ini, ya saya cuma mampu menggunting serta mengukur kain saja,” ungkapnya.
Setiap 12 jam, Ruslina mengatakan sanggup menyelesaikan pengerjaan 8 pakaian mulai dari baju ataupun celana.
"ya itu sih tergantung kerumitannya ya, kadang kalau untuk kemeja laki-laki bisa saya kerjakan dalam waktu satu jam, sementara kalau untuk baju busana perempuan ya biasanya cuma 40 menit saja," tuturnya.
"Untuk biaya jahit baju perempuan biasanya saya mematok harga Rp 120 ribu hingga Rp 80 ribu, tergantung bahan dan modelnya,” jelasnya. “Sedangkan untuk baju laki-laki yaitu Rp 100 ribu hingga Rp 75 ribu," tambahnya.
Sementara, untuk celana laki-laki, lanjut Ruslina, biasanya saya bisa menyelesaikan 4 celana dalam sehari. Untuk biaya menjahit percelana Rp 90 ribu.
Ruslina berharap, pemadaman listrik total yang terjadi selama berjam-jam seperti ini tidak terulang kembali. “Karena hal ini sangat berdampak sekali terhadap aktivitas dan pekerjaan masyarakat, apalagi penjahit kecil seperti saya ini" tuturnya.