Lakukan Pengendalian, Gunakan Fungisida

Senin 27 May 2024 - 21:08 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Dede Sumeks

MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Ada beberapa kendala yang bisa dihadapi petani saat melakukan penanaman padi. Salah satunya adanya serangan penyakit hawar daun bakteri (HDB). Penyakit ini biasa disebut dengan penyakit kresek.

Penyakit kresek disebabkan adanya serangan bakteri Xanthomonas oryzae. Untuk mengendalikan penyakit ini harus dilakukan secara cepat dan tepat, karena bakteri tergolong cepat menyebar ke seluruh pertanaman padi.

BACA JUGA:Bukan Hama Utama, tapi Sangat Merugikan

BACA JUGA:Mau tahu Cara Mengendalikan Hama Tikus Secara Efektif, Ini Jawabannya

Gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) kresek dilakukan pada tanaman padi yang berlokasi di Desa Sumber Karya Kecamatan STL Ulu Terawas, Musi Rawas. Di sini luas hamparan sawah sekitar 25 hektare.

Luas pengendalian yang dilakukan pada lahan 6 hektare dengan umur tanaman 40 hingga 55 hari setelah tanam (hst). Bahan pengendali yang digunakan yaitu fungisida berbahan aktif tembaga Oxysulfat merupakan bantuan dari BPT Unit II Tugumulyo.

Dalam gerakan pengendalian ini, petani didampingi BPT Unit II, Dedy Harmansyah SP, petugas POPT, M Nurhadi. Petugas PPL Irna Melisyah SP dan Dera Anggraini SP sebagai petugas PPEP PPL.

BACA JUGA:Terapkan Bio Insektisida Metarhizium, Cegah Hama WBC

BACA JUGA:Pestisida Ini Bisa Atasi Hama pada Tanaman, Ramah Lingkungan Lagi

Setelah dilakukan gerakan pengendalian, petani diminta melakukan evaluasi selama 5 hingga 7 hari. Bila masih ditemukan serangan atau intensitas serangan terus meningkat segera lakukan pengendalian lanjutan dengan bahan pengendalian yang sama.

Tak hanya itu, petani juga diminta untuk melakukan sanitasi lahan dan juga pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT.  Diharapkan dengan adanya gerakan pengendalian ini dapat membasmi penyakit kresek dan meningkatkan hasil pertanian. (sms)

 

Kategori :