Selanjutnya, lanjut Chatib, adalah potensi dampak ketegangan geopolitik Timur Tengah terhadap perekonomian secara global. Terhadap Indonesia sendiri, perang yang berkepanjangan berisiko membuat defisit APBN hingga Rp300 triliun. Melonjaknya angka defisit APBN disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak tersebut akan berdampak kepada beban subsidi BBM yang bertambah.
"Harga minyak dunia bisa ada di kisaran USD 64 per barel jika konflik ini berkepanjangan. Skenario direct war, Israel-Iran, Timur Tengah, semua negara Arab terlibat. Maka implikasinya adalah harga minyak naik," tutupnya. (jp/fad)
Kategori :