Perayaan Waisak di Indonesia dan negara-negara lain yang menganut agama Buddha Theravada, seperti Sri Lanka, Thailand, Kamboja, Myanmar, Laos, Singapura, dan Malaysia, seringkali diiringi dengan nyanyian, kartu, hadiah, dan parade.
Hari Raya Waisak adalah perayaan penting yang memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Buddha.
Meskipun asal-usulnya tidak jelas, perayaan ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Buddhis di seluruh dunia, dan terus dirayakan dengan penuh semangat dan penghormatan oleh jutaan umat Buddha di seluruh dunia.
Hari Raya Waisak memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Buddha yang merupakan momen untuk merenungkan ajaran Buddha tentang kebijaksanaan, kasih sayang, dan kedamaian.
BACA JUGA:Catat, Inilah Tips Alami untuk Meningkatkan Tinggi Badan Anak Secara Optimal
Berikut adalah beberapa makna penting dari Hari Raya Waisak:
Refleksi dan Introspeksi Diri: Hari Raya Waisak dapat dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk melakukan refleksi atau introspeksi diri.
Dengan Perayaan Waisak Umat Buddha diharapkan bisa merenungi segala perbuatannya yang telah lalu dan menyadari semua kesalahan yang pernah dilakukan.
Yang bertujuan agar umat Buddha bisa terus memperbaiki diri ke depannya.
Kelahiran Buddha: Hari Raya Waisak merayakan kelahiran Sang Buddha Gautama atau Siddhartha Gautama.
Pencerahan Buddha: Makna kedua Hari Raya Waisak adalah pencerahan atau penerangan agung. Penerangan agung merupakan titik dalam hidupnya, sang Buddha akhirnya menemukan kebenaran tentang kehidupan manusia dan ajaran keagamaan yang disebut dengan Dharma.
BACA JUGA:PKN STAN Buka Pendaftaran 2024, Ini Jalur Masuk yang Tidak Wajib Melampirkan Nilai UTBK
BACA JUGA:Nasi Dingin versus Nasi Hangat: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Anda?
Kematian Buddha: Makna terakhir dari Hari Raya Waisak adalah kematian.
Wafatnya sang Buddha terjadi saat sang Buddha berusia pada 80 tahun. Kematian sang Buddha menunjukkan bahwa kematian menjadi bagian dari hidup manusa.