SUMATERAEKSPRES.ID- Baru-baru ini, sebuah studi mengungkapkan kadar hormon testosteron yang rendah bisa memengaruhi kesehatan jantung pria bahkan meningkatkan risiko terjadinya kematian dini.
Mengutip Medical Daily, testosteron merupakan hormon seks pria yang penting untuk perkembangan dan fungsi seksual pada pria.
Normalnya, kadar testosteron pada pria berkisar antara 300 dan 1.000 ng/dL.
Ketika kadar testosteron menjadi rendah, hal ini dapat memengaruhi kehidupan sekitar 2,1 persen.
BACA JUGA:BKKBN Kampanyekan KB Pria di Palembang: Praktis, Aman, dan Bantu Turunkan Angka Stunting
BACA JUGA:Faktanya, Pria Lebih Berisiko Alami komplikasi Diabetes Ketimbang Wanita
Pria yang memiliki testosteron rendah mungkin saja mengalami gejala seperti berkurangnya massa otot, rendahnya gairah seks, kelelahan, mudah tersinggung, dan disfungsi ereksi.
Salah seorang penulis studi dari Universitas Western Australia di Perth bernama B. Yeap menyatakan testosteron memiliki berbagai tindakan di dalam tubuh.
Contohnya, memengaruhi massa otot dan lemak, serta kepadatan tulang, sehingga ada kemungkinan bahwa konsentrasi testosteron yang rendah dapat berkontribusi pada perkembangan hasil kesehatan yang lebih buruk.
“Ada pula kemungkinan bahwa konsentrasi testosteron yang lebih rendah bisa berkontribusi terhadap perkembangan hasil kesehatan yang lebih buruk. Mengidentifikasi laki-laki yang sudah berisiko mengalami kesehatan yang lebih buruk,” ujar Yeap.
BACA JUGA:Pria Wajib Tau, Kadar Testosteron yang Rendah Tingkatkan Risiko Kematian Dini Ini Ciri-Cirinya
BACA JUGA:WAJIB TAU, Ini Beda Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita
Sementara menurut temuan yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, pria yang punya kadar testosteron di bawah kisaran normal atau kurang dari 213 ng/dL, memiliki risiko kematian 40 persen lebih tinggi karena segala sebab, dan mereka yang memiliki testosteron sangat rendah atau di bawah 153 ng/dL, memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 60 persen lebih tinggi.
Untuk mengevaluasi lebih lanjut hubungan antara rendahnya testosteron dan risiko kematian kardiovaskular, tim peneliti meninjau 11 penelitian yang melibatkan lebih dari 24.000 partisipan.
Termasuk menggunakan data pasien individual yang berisi konsentrasi hormon dasar peserta, termasuk testosteron total, globulin pengikat hormon seks, hormon luteinizing, dihidrotestosteron, dan estradiol.