SUMATERAEKSPRES.ID-Mengejutkan, hasil dari sebuah studi menunjukkan paparan fluorida prenatal dapat meningkatkan risiko mengembangkan masalah neurobehavioral pada balita san dampaknya memengaruhi IQ anal-anak.
Proses penambahan fluorida ke dalam air minum atau dikenal dengan istilah pengfluoridasi air, dilakukan di Amerika Serikat sejak tahun 1945 untuk mencegah kerusakan gigi.
Tetapi, studi sebelumnya telah mengungkapkan bahwa paparan fluorida selama kehamilan bisa memengaruhi IQ anak-anak.
Melansir Medical Daily, tim peneliti di Sekolah Kedokteran Keck di USC mengevaluasi tak kurang dari 220 pasangan ibu-anak di Los Angeles, California.
Ini dilakukan untuk memastikan dampak dari paparan fluorida maternal terhadap perilaku anak di usia tiga tahun.
BACA JUGA:Tujuh Strategi Pola Asuh Anak di Era Digital. No Enam Sulit Dilakukan
BACA JUGA: 6 Eksperimen Sederhana yang Bisa Dicoba di Rumah Bersama Anak
Paparan fluorida tersebut diambil dari sampel urine selama trimester ketiga kehamilan.
Para orang tua menggunakan Checklist Perilaku Anak Prasekolah untuk melihat fungsi sosial dan emosional pada anak mereka di usia tiga tahun.
Ternyata hasilnya memperlihatkan anak-anak dengan paparan fluorida lebih tinggi mengalami masalah seperti reaktivitas emosional, keluhan somatik termasuk sakit kepala dan sakit perut, kecemasan, dan gejala yang terkait dengan autisme.
"Wanita dengan tingkat paparan fluorida yang lebih tinggi pada tubuh mereka selama kehamilan cenderung memberi peringkat anak-anak mereka yang berusia 3 tahun lebih tinggi dalam masalah neurobehavioral secara keseluruhan dan gejala internalisasi, termasuk reaktivitas emosional, kecemasan, dan keluhan somatik," kata Tracy Bastain, seorang profesor asosiasi ilmu populasi klinis dan ilmu kesehatan masyarakat serta penulis senior studi ini dalam keterangan resminya.
Peneliti juga mendapati bahwa peningkatan paparan fluorida sebesar 0,68 miligram per liter hampir menggandakan risiko masalah neurobehavioral pada anak-anak, mencapai tingkat yang mendekati kriteria untuk diagnosis klinis.
BACA JUGA:Mengenalkan Makna Berkurban pada Anak di Hari Raya Idul Adha
BACA JUGA:Gak Cuma Kata-Kata, Inilah 5 Love Language yang Bisa Diterapkan Kepada Anak, Simak Bund
"Ini merypakan studi berbasis AS pertama yang meneliti asosiasi ini. Temuan kami cukup penting, mengingat para wanita dalam studi ini terpapar pada tingkat fluorida yang cukup rendah—tingkat yang tipikal bagi mereka yang tinggal di wilayah yang difluoridasi di Amerika Utara," kata Ashley Malin, penulis utama studi ini.