Dimana munaqosyah, Khotmul Quran dan Imtihan merupakan tahapan yang dinantikan oleh semua siswa, sehingga menjadi sangat penting," terang Fatkrul.
Menurut Fatkrul, pembelajaran TTQ juga pola pembelajaran intrakurikuler yang setiap pekan dilakukan dalam lima kali tatap muka dengan durasi satu jam di tiap pertemuan. Seperti pelajaran lain yang ada ujian akhir sekolah dan UKK, maka kedudukan pembelajaran TTQ ini juga kedudukannya sama. Terkait dengan metode Ummi sendiri, diakuinya tidak memberatkan. Tapi titik beratnya pada asepk mengajar yang sangat mudah, menyenangkan dan menyentuh hati.
Tidak itu saja, dalam prakteknya akan membuat anak tidak bosan yang rasio tersebut satu guru untuk 12 siswa ini. Adapun bagi para guru juga mereka ini yang sudah memiliki sertifikat guru Al Qur'an. Tidak hanya itu saja, Metode Ummi ini punya kelebihan yakni guru yang bermutu dan persentase 60 persen, metode yang bermutu 20 persen serta sistem yang berbasis mutu 20 . Di sini peran guru sangat penting bertugas supaya menghasilkan siswa yang berkualitas.
BACA JUGA:Munaqosah Perdana Ummi Palembang: Ujian Hafalan Quran untuk 141 Anak
Bahkan semu guru yang ada, sejauh ini sudah mengikuti pembinaan, pelatihan dan standarisasi Ummi.
"Jadi semuanya ini saling terkait dan berkesinambungan. Mulai dari guru yang menjadi pendidik memiliki peran yang sangat krusial. Oleh karena itulah menjadi tulang punggung dari metode Ummi tersebut. Metode dan Sistem yang baik, tentunya akan mendukung dari lahirnya siswa yang berkualitas dari sisi keilmuan dan keimanannya," terangnya.