PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tradisi kurban pada hari raya Idul Adha di Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan keragaman budaya di berbagai daerah.
Berikut beberapa tradisi kurban khas di berbagai daerah Indonesia:
1. Apitan di Semarang
Di Semarang, Jawa Tengah, terdapat tradisi Apitan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki dari hasil bumi.
Tradisi ini diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani dan ternak yang disebut gunungan. Warga kemudian berebut gunungan sebagai simbol berkah.
BACA JUGA:Siapkan Stok Sapi 29 Ribu Ekor, Hewan Kurban Pinggir Jalan Tanpa SKKH
BACA JUGA:Butuh 12 Ribu Ekor Hewan Kurban, Sapi dan Kambing Kebutuhan di Palembang
2. Manten Sapi di Pasuruan
Masyarakat Pasuruan, Jawa Timur, memiliki tradisi Manten Sapi, di mana hewan kurban dirias seperti pengantin. Hewan dihias dengan bunga tujuh rupa, kain kafan, serban, dan sajadah sebelum diarak ke masjid untuk disembelih.
3. Grebeg Gunungan di Yogyakarta
Di Yogyakarta, tradisi Grebeg Gunungan melibatkan arak-arakan hasil bumi dari Keraton hingga Masjid Gede Kauman. Tiga gunungan yang diarak terdiri dari sayur-mayur dan buah-buahan.
4. Meugang di Aceh
Di Aceh, tradisi Meugang identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama. Masyarakat mengolah daging dengan berbagai masakan sebagai bentuk syukur atas kemakmuran.
BACA JUGA:OKUT Jadi Penghasil Sapi Terbanyak di Sumsel, Stok Hewan Kurban Aman