BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit bercak cokelat sering menyerang tanaman padi.
Penyakit ini disebabkan cendawan Helminthosporium sp. Penyakit ini hanya ditemukan pada fase vegetatif maksimum dan generatif.
Gejala yang ditimbulkan berupa bercak berwarna cokelat tua berbentuk oval sampai bulat pada permukaan daun sehingga menyebabkan terganggunya proses fotosintesis pada tanaman padi.
Adanya serangan penyakit bercak cokelat ini ditemukan Dita Lartalina, petugas PPEP POPT saat melakukan monitoring organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanaman padi di Desa Suka Tani Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
''Luas lahan yang kita pantau sekitar 15 hektare dengan umur tanaman padi 20 hingga 30 hari setelah tanam dan varietas yang ditanam berupa Inpari 32,'' katanya.
Dari hasil monitoring yang dilakukan, lanjutnya, ditemukan penyakit bercak cokelat. Luas lahan yang diserang 0,25 hektare dengan intensitas serangan 2,5 persen. '"Dalam monitoring tersebut kita juga menemukan musuh alami berupa capung, laba-laba dan coccinelidae,'' ujarnya.
BACA JUGA:Kerugian Capai 30 persen, Basmi Hama PBP
BACA JUGA:Pestisida Ini Bisa Atasi Hama pada Tanaman, Ramah Lingkungan Lagi
Terkait temuan penyakit ini, lanjutnya, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan pengendalian penyakit bercak cokelat dengan menggunakan APH Paenibacillus polymyxa. ''Apabila intensitas serangan di atas ambang pengendalian segera lakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif Metil tiofanat,'' katanya.
Selain itu, Dita juga mengingatkan agar petani tetap melakukan sanitasi lingkungan dan melakukan pemupukan berimbang. ''Kita juga minta tetap lakukan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT,'' pungkasnya. (sms/)