PBP Berpotensi Turunkan Produksi

Senin 13 May 2024 - 21:14 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Dede Sumeks

PAGARALAM, SUMATERAEKSPRES.ID - Serangan penggerek batang padi (PBP) sering dihadapi petani dalam budidaya tanaman padi. Hama ini menyerang tanaman muda hingga menjelang panen. Hama ini menyerang dengan cara merusak sistem pembuluh yang ada di dalam batang tanaman yang terserang. 

Pada fase vegetatif gejala serangan ditunjukkan pada bagian pucuk tanaman layu dan mengering (sundep). Sedangkan pada fase generatif menyebabkan bulir padi menjadi hampa (beluk). Serangan PBP berpotensi menurunkan produksi jika tidak dilakukan pengendalian dengan segera.

BACA JUGA:Menyerang di Malam Hari, Siang Bersembunyi, Aktivitas Hama UGF pada Tanaman Jagung

BACA JUGA:Terapkan Bio Insektisida Metarhizium, Cegah Hama WBC 

Eka Putrina SP, petugas PPEP POPT mengatakan, penggerek batang padi atau Scirpophaga innotata merupakan  serangga dari ordo Lepidoptera dengan tipe perkembangbiakan Metamorfosis Holometabola atau Metamorfosis Sempurna.  ‘’Siklus hidupnya dimulai dari stadia telur - larva - pupa - imago (ngengat),’’ katanya/

Hama ini merusak tanaman padi pada stadia larva yang mengalami beberapa kali proses pergantian kulit sebelum berubah menjadi pupa.  ‘’Saya sudah melakukan monitoring OPT padi di Kelurahan Ulu Rurah Kecamatan Pagaralam Selatan,’’ ujarnya.

Di lahan seluas 10 hektare ditemukan serangan PBP dengan luas serangan 0,2 hektare serta intensitas serangan sekitar 2,3 persen. ‘’Saat ini usia padi 65 hari setelah tanam dengan  varietas Ciherang, Mekongga dan Lokal,’’ katanya.

Dari monitoring dilapangan ditemuykan musuh alami yakni capung, coccinelidae, paederus dan katak. ‘’Sejumlah pengendalian PBP sudah kita rekomendasikan pada petani seperti pengambilan kelompok telur PBP yang ditemukan lalu dimusnahkan,’’ katanya.

BACA JUGA:Intensitas Serangan Hama Capai 1,2 Persen, Lakukan Pengendalian Hama

BACA JUGA:Mau tahu Cara Mengendalikan Hama Tikus Secara Efektif, Ini Jawabannya

Selain itu, juga dilakukan pemasangan perangkap cahaya (light trap) untuk mendeteksi keberadaan ngengat.  Lalu, pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana. 

‘’Pengamatan intensif tetap dilakukan, jika  luas dan intensitas serangan meningkat melewati ambang ekonomi bisa dilakukan pengendalian dengan insektisida kimia berbahan aktif Dimehipo ,’’ katanya. (sms)

 

Kategori :