PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID- Ada 7 (tujuh) jenis obat-obatan yang disarankan untuk dibawa jemaah haji Indonesia, termasuk yang diterbangkan dari embarkasi Palembang.
Obat-obatan ini berkaitan dengan sejumlah penyakit yang rentan dialami para jemaah dalam rangkaian ibadah haji, mulai proses keberangkatan, di Tanah Suci dan proses kepulangan ke Tanah Air.
Berbagai penyakit itu telah dipetakan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH). Tentu saja berdasarkan evaluasi dari tiap tahun pelaksanaan ibadah haji.
Kepala Seksi (Kasi) Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daerah Kerja (Daker) Madinah, dr Leksmana menjelaskan, salah satu penyakit yang seringkali dialami jemaah haji Indonesia yaitu infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
BACA JUGA:Persiapan Haji Palembang: Pemeriksaan Kesehatan, Gelang, dan Living Cost
BACA JUGA:Pelepasan Calon Jemaah Haji: Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara Bersiap Berangkat!
“Penyakit ini diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah,” jelas dia.
Selain itu, jemaah haji Indonesia juga rentan dengan penyakit gangguan pencernaan. Seperti diare, muntah, atau sakit perut.
Dijelaskan dr Leksmana, penyakit gangguan pencernaan ini dipicu perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai.
Kemudian, ancaman dehidrasi menjadi risiko yang serius bagi jemaah yang kurang minum air putih. "Dengan cuaca panas di Mekah dan Madinah, jemaah harus banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi," jelasnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Titip Doa, Sekda Tambah Uang Saku, Hari Ini, 270 JCH Muba Masuk Asrama Haji
BACA JUGA:JCH Bisa Pesan Menu Khusus, Sesuai Kondisi Kesehatan, Lapor Sehari Sebelum Masuk Asrama Haji
Belum lagi penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian. Jenis penyakit ini bisa saja terjadi karena suhu panas dan kelembaban cuaca yang tinggi di Tanah Suci.
Ada pula sejumlah penyakit menular yang harus diantisipasi jemaah haji. Seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya.
Yang penting lagi, penyakit kronis bawaan para jemaah dari tanah air. Di antaranya hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung.