JCH Bisa Pesan Menu Khusus, Sesuai Kondisi Kesehatan, Lapor Sehari Sebelum Masuk Asrama Haji

Kamis 09 May 2024 - 22:11 WIB
Reporter : Martha
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Penyelenggaraan haji 2024 ini masih mengusung tagline Haji Ramah Lanjut Usia (Lansia). Untuk itu, pemerintah berkomitmen  meningkatkan kualitas layanan terhadap seluruh jemaah calon haji (JCH).

Salah satu bentuk peningkatan kualitas layanan, jemaah bisa memesan jenis makanan khusus sesuai kebutuhan kesehatan mereka saat berada di asrama haji. Hal ini berlaku di Embarkasi Palembang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel, H Armet Dachil dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang di aula Asrama Haji Palembang, Kamis (9/5).

Dijelaskannya, jemaah haji akan disiapkan makanan yang dipesan sesuai dengan kondisi kesehatannya. “Jemaah harus menginformasikan kepada petugas kloter minimal sehari sebelum masuk asrama haji.  Pihak katering siap melayani kebutuhan tersebut," tutur Armet.

Ditambahkannya, layanan plus ini bagian dari pelayanan maksimal terhadap jemaah dari pihak asrama haji, penerbangan, kesehatan, imigrasi, dan semua stakeholder yang terlibat.

BACA JUGA:Hotel JCH Sumsel Dekat Masjidil Haram, Di Wilayah Jarwal

BACA JUGA:Sediakan 278 Kamar, 30 untuk JCH Lansia

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang (KKP) Emmilya Rosa mengatakan, tahun ini kurang lebih 85 persen jemaah haji Indonesia termasuk kategori resiko tinggi (risti). Untuk itulah pemerintah merubah pola istithaah kesehatan dilakukan sebelum jemaah melakukan pelunasan haji.

"Ini dilakukan untuk menjaga kesehatan jemaah kita agar dalam kondisi sehat selama menjalankan ibadah haji," jelasnya. Ia menambahkan, tahun ini istithaah kesehatan telah dilakukan di kabupaten/kota masing-masing. 

“Tim kesehatan embarkasi akan lebih fokus pada uji kelayakan terbang,” imbuhnya. Sehingga apabila ditemukan jemaah yang tidak layak terbang maka akan langsung dilaporkan kepada ketua kloter dan ditembuskan kepada pihak imigrasi dan penerbangan.

Bimtek PPIH Embarkasi Palembang sendiri diikuti panitia lintas sektor baik dari Kemenag, Kesehatan, Imigrasi, Bea Cukai, Saudi Airlines, Bandara SMB II Palembang, TNI dan Polri.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR mengatakan, ada berbagai kasus kesehatan selama penyelenggaraan haji. Data ini dikumpulkan berdasarkan kondisi tahun lalu. Secara komulatif ada lebih dari 700 orang meninggal saat melakukan ibadah haji pada 2023 lalu. 

BACA JUGA:Manasik Haji Selesai, JCH Siap Berangkat

BACA JUGA:JCH Bawa Sertifikat Vaksinasi Covid, Tetap Wajib Suntik Meningitis dan Polio

“Penyakit terbanyak yang dialami adalah pneumonia, penyakit paru obstruktif, dan demensia,” bebernya. Syarief menjelaskan, pneumonia biasanya diketahui setelah dalam perawatan. Sebagian besar dialami lansia dan sering terjadi perburuhan kondisi. Namun ini biasanya bermula dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kategori :