SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Februari 2024.
TPT merupakan indikator penting yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak tenaga kerja yang belum terserap oleh pasar kerja.
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh BPS, TPT di Sumsel pada bulan Februari 2024 sebesar 3,97 persen.
Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar 4 orang masih menganggur. Namun, angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 0,56 persen poin jika dibandingkan dengan Februari 2023.
BACA JUGA:Angka Pengangguran 7,2 Juta, Tiga Sektor Serap Pekerja Tertinggi
BACA JUGA:Jadi Penopang Mengurangi Pengangguran, LPK Sahabat Pelang Harapkan Hal Ini dari Disnakertrans OKI!
Menariknya, jika dilihat dari segi gender, TPT laki-laki (3,96 persen) lebih rendah dibandingkan dengan TPT perempuan (3,99 persen) pada bulan yang sama.
Keduanya juga menunjukkan pola penurunan yang sama dengan TPT secara keseluruhan di provinsi ini, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,48 persen poin dan 0,69 persen poin.
Pola penurunan TPT juga terlihat ketika dianalisis berdasarkan lokasi tempat tinggal.
"TPT di perkotaan mencapai 6,08 persen, jauh lebih tinggi daripada TPT di daerah perdesaan yang hanya 2,71 persen," tulis rilis resmi BPS Sumsel tersebut.
Namun, baik TPT di perkotaan maupun perdesaan mengalami penurunan dibandingkan Februari 2023, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,57 persen poin dan 0,60 persen poin.
BACA JUGA:Bawa 75 Butir Ekstasi dari Palembang, 2 Pria Pengangguran Ini Tertangkap di Lubuklinggau
BACA JUGA:Astaga! Ada 4 Bank Bangkrut April ini, Ayo Segera Cek Rekening, Amankah Dana Simpanan Anda?
Sementara itu, jika dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pola TPT pada Februari 2024 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.
TPT dari tamatan Diploma I/II/III menjadi yang tertinggi dengan 9,93 persen, sementara TPT terendah adalah pada kategori pendidikan SD ke bawah, yakni 2,00 persen.