PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali dihebohkan, dengan semburan gas bercampur lumpur dengan lokasi di Kecamatan Tanah Abang Jaya, Kecamatan Tanah Abang.
Dari informasi yang didapat, kejadian berlangsung Senin (6/5), dimana semburan gas bercampur lumpur tersebut berasal dari Sumur Migas area 004 (Blow out) milik Pertamina Adera.
Kejadian tersebut juga sempat viral di sosial media yang mengunggah video yang memperlihatkan semburan gas campur lumpur yang menyembur dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Dan semburan gas dan lumpur juga disertai suara bising.
Kepala Desa Tanah Abang Jaya, Bambang Krisna yang mengatakan, kejadian itu diketahui siang hari saat Kades menghadiri acara pelantikan PPPK di Talang Ubi. "Saat ada laporan, kami tengah di Talang Ubi menghadiri acara pelantikan PPPK," ujar Kades, kepada media, Selasa (7/5).
Diakuinya, imbas dari kejadian itu, ada dua bidang lahan perkebunan milik warga terdampak. "Yang keluar dari semburan gas itu bukan hanya lumpur tetapi juga mengandung minyak mentah. Semburan itu mengenai dua bidang kebun warga," imbuhnya.
BACA JUGA:Gas 3 Kg Langka dan Sulit Didapat
Namun disebutkannya, kejadian itu telah dikendalikan oleh pihak Pertamina Adera. "Semburan gas bercampur lumpur itu telah ditutup pihak Pertamina Adera. Dan semua kerugian akibat kejadian itu, pihak Pertamina Adera telah menyatakan sanggup mengganti rugi," terangnya.
Dengan kejadian tersebut, ia berharap pihak Pertamina Adera lebih intensif lagi dalam melakukan perawatan dan pengawasan terhadap aset yang dimiliki perusahaan tersebut agar tidak terjadi hal serupa.
"Juga kami berharap pihak Pertamina Adera komitmen dalam mempercepat pembayaran lahan warga yang terdampak. Jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut," terangnya.
Humas PT Pertamina EP Adera Field, Ulfah membenarkan kejadian tersebut terjadi di lokasi sumur minyak suspended RJA 004 milik PT Pertamina EP Adera Field yang berlokasi di Desa Tanah Abang Jaya, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI. "Setelah kejadian, kurang dari 2 jam penanganannya sudah selesai dikerjakan tim," tuturnya.
Untuk dampak dari kejadian itu, Ulfah menyatakan bahwa pihak Adera telah melakukan inventarisasi. "Bersama dengan Kades setempat dan pemilik kebun, kami telah melakukan survei dampak dan menginventarisasi dampak tersebut," terangnya. (ebi)