SUMATERAEKSPRES.ID- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memastikan bahwa lembaga tersebut bakal tetap berada di Kota Rafah "selama mungkin" untuk terus memberikan bantuan.
Melansir sputnik, penegasan tersebut dikeluarkan UNRWA saat angkatan bersenjata Israel (IDF) mendesak penduduk untuk segera mengungsi dari wilayah paling selatan Jalur Gaza tersebut.
"UNRWA tidak melakukan evakuasi. UNRWA akan mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin dan akan terus memberikan bantuan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,” kata badan PBB tersebut di X.
UNRWA lalu memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah justru akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan kematian warga sipil.
"Konsekuensinya akan sangat merusak bagi 1,4 juta orang," kata badan tersebut.
BACA JUGA:Tegas! Gegara Genosida di Gaza Palestina, Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel
BACA JUGA:Puji Misi Bantuan ke Palestina
Di samping itu, IDF menyebarkan brosur di daerah tersebut, yang menyerukan warga di bagian timur Rafah untuk mengungsi.
“Dalam beberapa jam terakhir, selebaran yang menyerukan penduduk Rafah timur untuk mengungsi sementara ke wilayah kemanusiaan yang diperluas telah diturunkan," kata militer Israel itu dalam sebuah pernyataan.
"Seruan untuk pindah sementara ke wilayah kemanusiaan disampaikan melalui selebaran, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran media dalam bahasa Arab,” kata IDF.
Kekhawatiran terus meningkat baru-baru ini atas konsekuensi potensi serangan Israel di Rafah, yang dianggap sebagai pertahanan terakhir kelompok pejuang Hamas Palestina, jika perundingan gencatan senjata gagal.
Pada Minggu (5 Mei 2024), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuding Hamas tampaknya tidak serius untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
BACA JUGA:Ini Alasan Palestina Tinjau Ulang Amerika Serikat
Karenanya, kata dia, perintah bagi tentara Israel untuk memasuki Rafah akan diberikan dalam waktu dekat.(lia)