Terserang Antraknosa, Lakukan Eradikasi

Minggu 05 May 2024 - 22:50 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Mario

MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID -  Cabai menjadi salah satu komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat. Selain memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, cabai juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Namun, dalam berbudidaya tanaman cabai, petani kerap menghadapi persoalan, terutama serangan antraknosa.

Salah satunya lahan cabai di Desa Yudhakarya Kecamatan Sukakarya Kabupaten Musi Rawas. Hasil dari monitoring OPT yang ditemukan adalah antraknosa dengan luas serangan 0,75 Ha dan intensitas serangan 4,5 persen.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Gizi Buruk, Budidayakan Cabai dan Tomat

BACA JUGA:Gunakan Perangkap Likat Kuning, Tungau Serang Tanaman Cabai

‘’Luas lahan tanam yakni 5,75 Ha dengan umur tanaman 96-146 hari setelah tanam. Varietas yang ditanam Tavi, Lotanbar dan Krisna,’’ ujar  Genta Hagler, petugas PPEP POPT.

Genta sudah melakukan pengamatan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di kawasan tersebut.  Dikatakan, antraknosa pada tanaman cabai ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam kecil melingkar pada kulit buah yang menyebar ke arah sumbu panjang sehingga menjadi seperti berbentuk elips.  ‘

’Antraknosa biasanya berkembang dalam kondisi kelembaban tinggi ketika curah hujan terjadi setelah buah mulai matang,’’ katanya.

BACA JUGA:Bantuan Bibit Cabai dan Pupuk

BACA JUGA:Ini Manfaat Pupuk Organik bagi Tanaman Cabai Rawit

Dalam monitoring dilahan tersebut, lanjutnya, musuh alami yang ditemukan adalah laba-laba. ‘’Kita meng-harapkan agar melakukan eradikasi tanaman dan buah yang terserang,’’ ujarnya.

Selain itu, perlu juga dilakukan pengendalian menggunakan APH Trichoderma. ‘’Jika serangan meningkat gunakan fungisida berbahan aktif Azoksistrobin,’’ katanya.

Dikatakan, petani juga diminta melakukan sanitasi lahan, pemupukan berimbang dan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT. ‘’Kita minta petani bisa melakukan hal ini agar cabai yang dihasilkan dapat optimal,’’ ujarnya. (sms)

Kategori :

Terkait

Minggu 05 May 2024 - 22:50 WIB

Terserang Antraknosa, Lakukan Eradikasi