https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Gunakan Perangkap Likat Kuning, Tungau Serang Tanaman Cabai

MONITORING: Petugas PPEP POPT Maya Indah Sari saat melakukan monitoring lahan tanaman cabai di Desa Dusun Tengah Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten OKU Selatan. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--

MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tungau menjadi salah satu hama yang sering menyerang tanaman cabai.  Serangan hama tungau atau dalam bahasa latinnya Polyphagotarsonemus latus menyerang pada permukaan bawah daun. Hal ini menyebabkan daun cabai menjadi mengeriting dan daun menebal serta kaku.

Tak hanya itu, serangan tungau ini membuat warna daun berubah menjadi tembaga atau kecoklatan, melintir, dan menyusut. Daun jga menjadi melengkung ke bawah. ''Pada serangan berat dapat menyebabkan tunas dan bunga gugur,'' ujar Petugas PPEP POPT Maya Indah Sari, kemarin.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Gizi Buruk, Budidayakan Cabai dan Tomat

BACA JUGA:Bantuan Bibit Cabai dan Pupuk

Maya mengatakan, serangan tungau ini ditemukan di lahan petani di Desa Dusun Tengah Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten OKU Selatan.  Lahan cabai tersebut memiliki luas sekitar 1 hektare. 

Varietas cabai yang di tanam adalah TM 999 dengan umur tanaman 34 hari setelah tanam.  ''Berdasarkan hasil monitoring OPT yang ditemukan adalah tungau dengan luas serangan 0,5 ha dan intensitas serangan 7,9 persen serta musuh alami yang ditemukan yakni Coccinelidae,'' katanya.

Untuk tanaman cabai yang terserang tungau, Maya merekomendasikan untuk pemasangan perangkap likat kuning.  ''Kita juga minta petani melakukan pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana,'' ujarnya.

BACA JUGA:Ini Manfaat Pupuk Organik bagi Tanaman Cabai Rawit

BACA JUGA:Ini Dia Cara Mengatasi Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai

Dikatakan, apabila intensitas dan luas serangan bertambah segera lakukan pengendalian dengan insektisida berbahan aktif abamektin.

''Selain itu kita minta petani untuk tetap melakukan sanitasi lingkungan dan tetap dilakukan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT (organisme pengganggu tanaman),'' jelasnya.  (sms)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan