PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menjelang pelaksanaan ibadah haji 2024, kekhawatiran akan potensi penyebaran Covid-19 tetap menjadi perhatian utama.
Nah, dalam situasi pascapandemi ini, pemeriksaan kesehatan tetap ditegakkan dengan ketat, demi keselamatan seluruh jemaah.
Dr. Ngabila Salama, Dokter Tenaga Kesehatan Haji Kloter 2024, menegaskan bahwa jika ada jemaah haji yang terdeteksi positif Covid-19, mereka akan segera diisolasi.
"Sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,"ujarnya, melansir laman Kemenkes RI, Sabtu 4 Mei 2024.
BACA JUGA:92 Persen Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit
BACA JUGA:Manasik Haji Selesai, JCH Siap Berangkat
Isolasi ini akan berlangsung selama 3-5 hari, dan jemaah yang dinyatakan sembuh akan dapat bergabung kembali dengan kloter mereka.
Namun, bagi jemaah yang ditemukan positif, keberangkatan mereka akan diundur atau disusul oleh kloter berikutnya.
"Isolasi selama 3-5 hari sesuai dengan pedoman yang ada, setelah dinyatakan sembuh, mereka akan dapat melanjutkan perjalanan. Begitu tiba di Arab Saudi, mereka akan dipersatukan kembali dengan kloter mereka,"bebernya.
Lebih lanjut, dalam konteks pascapandemi ini, tidak diperlukan pemeriksaan dahak tambahan untuk memastikan kesembuhan dari Covid-19.
Meskipun demikian, jemaah yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid akan tetap menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti PCR.
"Jika ada jemaah dengan komorbid, kami akan memeriksa keseluruhan kondisinya, termasuk tanda-tanda pneumonia melalui rontgen atau gejala lain yang lebih berat," tambahnya.
Meskipun tidak wajib, pemeriksaan PCR tambahan pada hari ke-5 isolasi dianggap sebagai langkah yang lebih baik, mengingat sifat ibadah haji yang bersifat massal.