Curiga Kematian Tak Wajar, Keluarga Minta Autopsi, Disebut Jatuh ke Jurang Tak Ada Lecet, Tangan Bekas Ikatan

Rabu 01 May 2024 - 20:37 WIB
Reporter : Agustriawan
Editor : Dandy

*Dikatakan Jatuh ke Jurang, Tidak Ada Lecet

*Keluarga Sebut Ada Bekas Ikatan di Tangan

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Meninggal dunianya secara mendadak Candra Widodo (37), dinilai tidak wajar oleh keluarganya. Sebab baru beberapa jam pergi dari rumah, kemudian sudah tak bernyawa lagi terbujur kaku di kamar jenazah RSUD Lahat.

Terlebih beberapa saat sebelumnya, istri Candra, Septa, dan adik iparnya, Elva Epriani (28), sempat bertemu dengan 2 orang anggota Polres Lahat yang membawa motor Beat Street milik Candra. “Kami tanya motor mau dibawa ke mana, dijawabnya ke Polres Lahat,” ucapnya.

Mereka bertemunya, di Jl Desa Selawi, Kecamatan Lahat. Sebelumnya, korban pergi dari rumahnya di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa, 30 April 2024. “Tidak lama kami dapat telepon, Kak Cacan (sapaan Candra) pingsan, dibawa ke RSUD Lahat,” tambahnya.

Bergegas pihak keluarga mendatangi RSUD Lahat. Namun mengejutkan, mereka justru mendapati Candra sudah tidak bernyawa lagi. Paman Candra, Benny merasa tidak puas dengan penjelasan yang diberikan polisi.

BACA JUGA:Gunakan Buah Maja hingga Buat Rubuha

BACA JUGA:Tabur Benih Ikan, Jaga Sumber Daya Hayati

Sebab dia merasa janggal, tubuh Candra menurutnya penuh dengan luka lebam, robek, dan tanda-tanda bekas ikatan di tangannya. Pihak keluarga lalu melapor ke Satreskrim Polres Lahat, meminta jenazah almarhum Candra diautopsi di rumah sakit Palembang. 

“Kami sudah lapor atas kejadian ini, sekarang Kak Cacan sudah dibawa ke Palembang untuk dilakukan autopsi," tukasnya.

Terpisah, istri almarhum Candra, Septa Usdiana (38), berharap agar pihak kepolisian jujur dan beriktikad baik, menjelaskan penyebab sebenarnya sampai suaminya itu meninggal dunia. Sebab menurutnya siang itu, suaminya pamit pergi hendak mengurus tanah ke pemerintah desa.

Tapi sampai sore, suaminya belum juga pulang ke rumah. Sehingga dia dan keluarga, berinisiatif mencari suaminya sampai ke Desa Selawi, tempat keluarganya. Dalam perjalanan di Desa Selawi itulah, dia melihat sepeda motor suaminya dibawa orang lain yang ternyata polisi.

Motor itu dikatakan akan dibawa ke Polres Lahat, sedangkan Candra pingsan di RSUD Lahat. Ternyata sudah tewas. “Waktu di rumah sakit, kami diberitahukan kalau suami saya masuk jurang. Tapi kami merasa janggal atas lukanya. Karena kalau masuk jurang, tidak terlihat lecet. Justru ada luka robek di kepala dan luka di pergelangan tangan," bebernya. (gti/air)

 

 

Kategori :