PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Perayaan hari Trisuci Waisak 2568 BE/2024 tak lama lagi. Untuk menyambutnya, Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Sumsel, Yayasan Buddhakirti Palembang, dan Wihara Dharmakirti menggelar ritual Pindapatta atau memberikan persembahan kepada 20 bhiksu atau bhante dari Sangha Agung Indonesia (Sagin).
Ada belasan bhiksu Sagin mengelilingi area Jl Kapten Marzuki, Kecamatan Ilir Timur I pada hari Minggu (28/4), mulai pukul 06.30 WIB. Selama perjalanan Pindapatta, ratusan umat berdiri dan duduk dan berjongkok menunggu 20 bhiksu Sagin. Mereka memberikan persembahan untuk bhante, mulai dari makanan, jubah, obat-obatan dan uang untuk memenuhi kebutuhan bhante tersebut.
"Pindapatta ini menandai penyambutan perayaan hari Trisuci Waisak nanti," ungkap Pembimas Agama Buddha Kanwil Kemenag Sumsel, Aris Cahyanto di sela-sela, kemarin. Selama pelaksanaan Pindapatta, para bhante sambil melafalkan doa dan sutera mendoakan umat yang berderma.
Persembahan ini juga bentuk ungkapan rasa syukur atas pengabdian bhante di dalam pelayanan dan penyebaran Dharma, serta ajaran sang Buddha. Benda yang diberikan sepenuhnya digunakan untuk bhante. "Ritual ini termasuk sakral dan banyak dinanti-nantikan umat. Karena menurut keyakinan dan kepercayaan, persembahan yang diberikan ke para Sangha akan menjadi karma baik bagi pemberinya. Selain itu menumbuhkan sikap welas asih dan kedermawanan kepada umat," terangnya.
BACA JUGA:Waisak di Borobudur Lebih Sakral, Libatkan Ribuan Umat: Jadi Pusat Peradaban-Tanah Suci Agama Buddha
BACA JUGA:Dalam Suasana Syukur, Umat Buddha Palembang Meneladani Perjuangan Buddha dalam Perayaan Waisak
Pembina Yayasan Buddhakirti Palembang, Drs Darwis Hidayat menyambut baik kegiatan ini. Pindapatta merupakan salah satu ajaran mulia dalam agama Buddha, terutama untuk para bhante atau bhiksu. “Pindapatta merupakan ritual perjalanan bhante atau bhiksu untuk bisa mendapatkan persembahan dari umat. Pada saat bersamaan bhante atau bhiksu ini mendoakan umat yang berderma,” tuturnya.
Kegiatan itu sangat positif untuk menanamkan sikap penghormatan terhadap bhante atau bhiksu. Diakuinya, ritual Pindapatta sudah diajarkan sejak ribuan tahun silam, dimulai dari murid sang Buddha. Makanya hal ini dilakukan hingga saat ini. Tujuannya tak lain supaya umat lebih tertanam kebajikan, Selasa asih, dan kedermawanan dengan memberikan sebagian rezeki ke orang lain. (afi/fad)